Makassar (ANTARA) - Komisi VIII DPR mendukung rencana pembangunan Wisma Marwah Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulawesi Selatan untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Ketua rombongan Komisi VIII DPR Marwan Dasopang melalui keterangannya di Makassar, Sabtu, mengatakan kunjungan kalangan dewan ke Kota Makassar untuk mengetahui capaian kinerja UPT Asrama Haji selama pandemi COVID-19.

"Kunjungan kali ini sebetulnya masih bagian dari panja (panitia kerja), akan tetapi karena Komisi VIII DPR RI baru saja memutuskan dan menyetujui anggaran sebesar Rp66,45 triliun, berkurang Rp40 triliun dari sebelumnya, maka kami tidak membatasi pertemuan ini sebatas panja saja tapi kami mengharapkan ada masukan dari bidang-bidang di Kanwil Kemenag Sulsel agar anggaran itu bisa kita pergunakan sebaik-baiknya," katanya.

Ia berharap kepada UPT Asrama Haji Sudiang lebih berdaya, apalagi masyarakat menginginkan wisma haji itu setara dengan hotel.

"Sementara kita cari formula (caranya, red.) agar bisa maksimal. Kalau kita jual ke pihak hotel pasti laku tapi kan kita maunya wisma ini tetap menjadi milik kita. Atau mungkin cukup mengganti merk atau label saja dari wisma menjadi hotel haji," ujarnya.

Baca juga: FIT COVID-19 Asrama Haji Sudiang sediakan 1.500 tempat tidur

Kepala UPT Asrama Haji Makassar Muh Ikbal Ismail menguraikan bahwa UPT Asrama Haji Makassar dalam empat tahun terakhir mendapatkan anggaran SBSN.

Meskipun demikian, anggaran yang diterima baru bisa menampung 1.022 orang anggota jamaah haji.

"Kita menerima jamaah haji dari delapan provinsi, olehnya itu kita harus menyediakan fasilitas akomodasi sekitar 1.615. Masih ada kekurangan akomodasi 443. Kami masih mengharapkan anggota dewan yang terhormat memperjuangkan satu wisma lagi. Kita butuh pasangan Wisma Zhafa yaitu Wisma Marwah. Ini membutuhkan anggaran sekira Rp35 miliar untuk menampung 160 jamaah," katanya

Selain Wisma Marwah, Ikbal Ismail juga mengusulkan pembangunan poliklinik yang oleh Komisi IX DPR RI dianggap tidak layak lagi, di mana diperkirakan menelan anggaran Rp7,5 miliar. Begitu juga dengan kantor pelayanan umrah dan haji satu atap dengan biaya Rp5 miliar.

Baca juga: Asrama Haji Makassar siap tampung 500 pengungsi gempa Sulbar
Baca juga: Asrama haji mulai tampung pengungsi korban gempa Sulbar

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021