Jakarta (ANTARA) - Atase Perdagangan (Atdag) Indonesia di Den Haag mempromosikan 36 varietas kopi khas produk 22 petani dari berbagai daerah di Indonesia dalam gelaran Indonesia Coffee Cupping (ICC) 2021 di Den Haag, Belanda.

"Walaupun COVID-19 membatasi pergerakan dan aktivitas perdagangan, kita tidak boleh berhenti untuk mempertemukan dan mempromosikan produk kopi Indonesia dengan calon pembeli dari Belanda. Melalui ICC 2021, para petani dapat berinteraksi langsung dengan buyers, roasters, dan peserta lainnya meskipun secara virtual,” kata Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama KBRI Den Haag dengan petani Indonesia, Coffee Cupping International, Diplomat TV, Astra International, CSA Logistics, dan Hotel Marriott.

Hadir dalam acara tersebut, pemangku kepentingan kopi seperti buyers dan importir kopi di Belanda, barista, cuppers, vlogger kopi, serta media.

Mayerfas menyampaikan, kegiatan itu merupakan wadah bagi para petani kopi Indonesia bertemu dengan importir dan roasters di Belanda. Kegiatan ini juga mempromosikan kopi Indonesia kepada konsumen Belanda dan Eropa.

Sementara Atdag di Den Haag Sabbat Christian Jannes mengungkapkan, kopi Indonesia memiliki potensi yang besar di pasar Belanda dan Eropa. Belanda, dengan penduduk sekitar 17 juta jiwa, merupakan salah satu negara konsumen kopi yang cukup besar. Pada 2020, sebagian besar peminum kopi di Belanda mengonsumsi 4 sampai 6 cangkir kopi per hari.

“Kopi merupakan salah satu komoditas penting Indonesia yang diekspor ke Belanda dan Eropa. Meski ada pandemi, ekspor kopi kita ke Belanda masih terus meningkat. Buyers kopi skala besar seperti Daarnhouwer, Starbucks, Douwe Egberts, dan banyak lainnya telah mengambil biji kopi dari Indonesia,” kata Sabbat.

Pada 2020, ekspor kopi Indonesia ke Belanda mencapai 5,6 juta dolar AS, dengan kenaikan sekitar 23,4 persen setiap tahunnya selama 5 tahun terakhir.

Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke- 4 di dunia. Pada 2020 produksi kopi Indonesia diperkirakan mencapai 754 ribu ton, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 660 ribu ton.

Pada ICC 2021, KBRI Den Haag memfasilitasi petani kopi Indonesia untuk mendapatkan sertifikat cupping. Dalam proses sertifikasi, kopi petani Indonesia yang baru dipanen dikirim dan diuji kualitasnya di laboratorium.

“Berdasarkan hasil uji tersebut, kami memberikan sertifikat cupping yang dapat digunakan petani untuk mempromosikan kopi mereka ke pembeli internasional. Sertifikat tersebut diharapkan akan meningkatkan nilai jual kopi Indonesia di Belanda dan Eropa,” terang Sabbat.

Dikatakan Sabbat, beberapa buyers seperti Daarnhouwer dan Four Trade BV telah menyampaikan minatnya untuk membeli kopi Indonesia.

Daarnhouwer merupakan salah satu pembeli kopi utama dari Indonesia. Kebutuhannya setiap bulan mencapai 20 kontainer. Sementara Four Trade BV saat ini sedang mencari kopi robusta sebanyak 10 kontainer dari Indonesia.

“KBRI Den Haag akan menindaklanjuti minat buyers yang hadir dalam acara ICC 2021 dan buyers potensial lainnya yang berhalangan hadir pada saat acara dengan mengirimkan sampel dari petani sehingga dapat dilakukan penjajakan dan pengujian lebih lanjut,” ucap Sabbat.

Sabbat menambahkan, ICC 2021 juga menjadi ajang untuk menyosialisasikan sekaligus mengundang peserta untuk mengikuti pameran Trade Expo Indonesia ke-36 secara virtual yang akan berlangsung pada 21 Oktober 2021-4 November 2021.

“Pada pameran tersebut, para peserta dapat bertemu dengan produsen dan pemasok kopi dari Indonesia secara virtual,” pungkasnya.

Baca juga: Gelar observasi rasa, Kemendag genjot ekspor kopi Nusantara
Baca juga: Kopi robusta flores ada di kedai Cafetoria Helsinki
Baca juga: IPB buka Sekolah Kopi angkatan pertama

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021