Indeks acuan ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) merosot 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 7.463,00 poin
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh pada perdagangan Kamis pagi, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa virus corona varian Delta dapat menggagalkan pemulihan ekonomi global, dengan penurunan saham pertambangan dan teknologi berkontribusi terhadap sebagian besar kerugian.

Indeks acuan ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) merosot 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 7.463,00 poin pada pukul 00.20 GMT, dengan sebagian besar subindeks diperdagangkan lebih rendah.

Kasus baru COVID-19 meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir di New South Wales, melemahkan sentimen investor dan mendorong pihak berwenang untuk lebih mempercepat program vaksinasi mereka.

Sebagian besar indeks utama di AS juga berakhir lebih rendah semalam, dipicu ketakutan oleh kekhawatiran mereka sendiri atas varian Delta dan bahwa Federal Reserve dapat menarik kembali dari sikap akomodatifnya.

Di pasar domestik, dikutip dari Reuters, sektor pertambangan merupakan pecundang terbesar, anjlok 1,4 persen ke level terendah dalam lima bulan.

Perusahaan pertambangan Rio Tinto, BHP Group dan Fortescue Metals masing-masing turun sekitar 1,0 persen.

Saham sektor teknologi juga melemah lebih dari 1,2 persen, mengikuti penutupan lebih rendah di Nasdaq AS yang sarat saham-saham teknologi.

Saham-saham terkait emas terpangkas hampir 1,0 persen, menandai level terendah sejak 10 Maret, dengan Dacian Gold Ltd anjlok 4,8 persen menjadi pecundang teratas dalam subindeks.

Saham-saham perbankan kehilangan 0,8 persen dengan apa yang disebut bank "empat besar" juga diperdagangkan di zona merah.

Indeks sektor energi mengikuti tergerus 0,7 persen, dengan emiten utama indeks Santos Ltd berkurang 1,5 persen.

Sementara itu, indeks acuan NZX 50 Selandia Baru tergerus 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 13.172,4 poin, dengan Precinct Properties New Zealand Ltd mencatat kerugian terbesar, turun 2,6 persen.

Sejumlah bank di Selandia Baru terkena serangan siber pada Rabu (8/9/2021), dengan Australia and New Zealand Banking Corp menjadi salah satu yang terkena dampak.

Baca juga: Saham Inggris turun hari kedua, indeks FTSE 100 berkurang 0,75 persen
Baca juga: Saham Jerman turun tajam dengan indeks DAX 30 anjlok 1,47 persen
Baca juga: Saham Australia ditutup jatuh terseret saham emas dan pertambangan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021