Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon memperkirakan bisnis asuransi jiwa di keseluruhan tahun 2021 akan lebih baik dari kondisi sebelum terjadinya pandemi COVID-19.

"Perkiraan ini kalau level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa terus turun atau setidaknya bertahan di level ini saja, jangan semakin meningkat," ujar Budi ​​​​​​dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.

Kemudian untuk tahun 2022, ia juga berharap pertumbuhan bisnis asuransi jiwa bisa terus positif, mengacu kepada perbaikan di semester I-2021.

Apalagi, jika di tahun 2022 kekebalan imunitas atau herd immunity di Indonesia sudah tercapai dengan rasio masyarakat yang telah divaksin tinggi, sehingga masyarakat kembali bisa beraktivitas seperti semula meskipun tetap menjaga protokol kesehatan.

"Dengan demikian, aktivitas ekonomi bisa berputar seperti semula lagi," kata Budi.

Menurut Budi, pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa di semester I-2021 sudah lebih baik dari semester I-2020 maupun semester II-2019, sehingga ke depannya diperkirakan terus membaik.

Hal tersebut sebagai salah satu bentuk bahwa kesadaran sebagian masyarakat dalam memiliki proteksi asuransi meningkat di tengah COVID-19.

Selain itu, lanjut dia, faktor lain yang mendorong pertumbuhan bisnis asuransi jiwa adalah banyaknya anggota AAJI yang terus menyuarakan tentang pentingnya berasuransi, melalui program edukasi, literasi, dan inklusi keuangan bersama-sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di sisi lain, saat ini semakin banyak asuransi jiwa yang mencoba menyikapi kondisi sulit pandemi COVID-19 dengan sikap positif, dengan mendorong kanal distribusi serta jalur-jalur pemasaran yang berbeda dari sebelumnya.

Baca juga: AAJI: Pandemi pengaruhi kesadaran perlindungan diri masyarakat
Baca juga: Investasi industri asuransi jiwa semester I-2021 capai Rp510,5 triliun
Baca juga: Asuransi bayar klaim dan manfaat Rp74,66 triliun pada semester I 2021

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021