Saya menganggap ini menjadi potensi ancaman, karena mereka sudah terlatih dan hebat
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Adang Daradjatun meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar untuk menjelaskan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah dan Irak.

"Saya belum mendapatkan penjelasan mendalam mengenai strategi dalam menghadapi potensi masuknya para WNI dari Suriah dan Irak. Saya menganggap ini menjadi potensi ancaman, karena mereka sudah terlatih dan hebat," kata Adang dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kepala BNPT, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Menanggapi hal itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan Pemerintah telah melakukan sejumlah tahapan terkait seribuan WNI yang berada di Suriah dan Irak.

"Pemerintah telah membentuk Satgas Foreign Terrorist Fighter (FTF), dengan Kepala BNPT sekaligus ketua satgasnya. Kegiatan selanjutnya adalah verifikasi data dilanjutkan dengan assesmen," ujar Boy.

Boy menyatakan kemungkinan akhir Desember 2021, pihaknya akan melakukan verifikasi data dan berangkat ke Suriah.

Boy mengakui ada beberapa hal yang mendesak misalnya assesmen untuk anak, dimana ibu mereka menjalani hukuman.

"Jadi ada pesan, bagaimana anaknya ini bisa dititipkan untuk dibawa pulang kepada keluarga di Indonesia," kata Boy.

Dalam catatan BNPT, terdapat 2.113 WNI yang bertolak ke Irak dan Suriah. Rinciannya, 111 orang meninggal dunia, 195 orang kembali ke Indonesia, 556 dideportasi, dan 1.251 masih berada di zona konflik.
Baca juga: BNPT akan periksa identitas FTF yang diduga WNI usai pandemi
Baca juga: Mahfud sebut mantan Kombatan ISIS tak akui sebagai WNI

Pewarta: Fauzi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021