Pupuk Kaltim sejak 2012 berhasil mengganti seluruh refrigerant dari yang mengandung ODS menjadi bahan yang tidak mengandung ODS
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur menerapkan praktik environment, social, governance (ESG) atau prinsip keberlanjutan usaha dengan memerhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam proses produksi salah satunya dengan kontribusi pengurangan lapisan ozon.

Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan Pupuk Kaltim secara bertahap telah mengurangi penggunaan refrigerant yang mengandung bahan perusak ozon pada air conditioner (AC) dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di lingkungan perusahaan.

Perlindungan lapisan ozon menjadi salah satu perhatian Pupuk Kaltim dengan sejumlah kiat yang dilaksanakan untuk menjaga dan meningkatkan kontribusi dalam mengurangi penipisan ozon. Sejalan dengan Protokol Montreal dan Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 1992, Pupuk Kaltim telah turut berkontribusi mengurangi penggunaan bahan yang mengandung Ozone Depleting Substance (ODS), sebagai bentuk kesadaran perusahaan dalam menjaga bumi dan lapisan ozon secara berkesinambungan.

Hanggara mengatakan seluruh unit APAR telah diganti menggunakan bahan ramah lingkungan. Selain itu refrigerant yang digunakan Pupuk Kaltim di area pabrik, perkantoran maupun perumahan dinas karyawan, kini 100 persen tidak mengandung ODS.

Pupuk Kaltim juga melakukan perawatan rutin seluruh AC maupun APAR setiap tahun. Unit yang sudah tidak layak pakai diganti dengan unit yang menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta tidak mengandung ODS.

“Upaya tersebut secara perlahan menunjukkan hasil. Pupuk Kaltim sejak 2012 berhasil mengganti seluruh refrigerant dari yang mengandung ODS menjadi bahan yang tidak mengandung ODS,” terang Hanggara.

Sesuai tema Hari Ozon Internasional tahun ini yakni "Keeping us, our food and vaccines cool", Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dalam menjaga lapisan ozon, dengan menyiapkan SDM berkompeten yang memahami pentingnya perlindungan ozon.

Hal itu ditunjukkan dengan kesiapan personel yang memiliki sertifikasi teknisi refrigerasi dan tata udara, untuk perawatan dan penggantian unit maupun refrigerant sesuai masa perawatan berkala.

“Sertifikasi personel wajib diperhatikan, agar perawatan unit dilakukan secara benar untuk menghindari terlepasnya refrigerant ke udara, guna mengurangi potensi penipisan lapisan ozon,” tambah Hanggara.

Bukti kepedulian Pupuk Kaltim lainnya terkait atmosfer yaitu dengan melakukan berbagai upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Pada 2020 terdapat 31 program mitigasi emisi gas rumah kaca dengan total nilai pengurangan emisi sebesar 758.234,58 ton CO2 equivalen.

Nilai ini didapatkan dari program-program efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah. Pupuk Kaltim juga mengimbau karyawan Perusahaan untuk menekan penggunaan bahan yang mengandung ODS dan beralih pada bahan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahan pelarut, lemari es, pengharum ruangan dan lain sebagainya.

“Seluruh upaya itu dilakukan Pupuk Kaltim sebagai bentuk dukungan terhadap Protokol Montreal yang turut ditandatangani Indonesia dalam Konvensi Wina dan perwujudan komitmen bersama dalam mengurangi laju penipisan lapisan ozon,” kata Hanggara.

Baca juga: Pupuk Kaltim perkuat inovasi berbasis digital
Baca juga: PKT pastikan dukung pemenuhan oksigen medis di Kaltim
Baca juga: PKT garap pengolahan CPO sebagai diversifikasi usaha

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021