Dengan cepat selesainya bendungan ini, fungsi dari bendungan ini akan dapat segera dirasakan oleh masyarakat,
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menargetkan pembangunan Bendungan Margatiga, Provinsi Lampung, yang mampu mengairi 16 ribu hektar lahan irigasi dapat selesai pada akhir 2021.

“Bendungan ini direncanakan selesai pada akhir tahun 2021. Beberapa kendala yang ada sudah dirapatkan dan akan ditangani secara bertahap, semoga tetap bisa diselesaikan tepat di akhir tahun,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko berdasarkan keterangan di laman resmi Sekretariat Kabinet, Jakarta, Jumat.

Kementerian PUPR, kata Jarot, terus menggiatkan pembangunan bendungan untuk mendukung ketahanan pangan dan ketahanan air nasional. Pada 2021 ini, pemerintah menargetkan beroperasinya 17 bendungan baru di berbagai daerah di Tanah Air.

Selain Bendungan Margatiga, di Provinsi Lampung, pemerintah telah terlebih dahulu menuntaskan pembangunan Bendungan Way Sekampung, yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 2 September lalu. Kedua bendungan itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pangan di Lampung, yang sudah dikenal sebagai lumbung pangan nasional.

Baca juga: Dukung ketahanan pangan, Kementerian PUPR selesaikan tiga bendungan
 

Bendungan Margatiga yang berlokasi di Kabupaten Lampung Timur direncanakan memiliki tinggi mencapai 28,75 meter, dengan panjang puncak 321,76 meter, dan lebar puncak 7 meter, serta luas genangan 2.313,96 hektare.

“Fungsi dari Bendungan Margatiga termasuk kategori multifungsi, jadi nanti ada fungsi irigasi, air baku, dan pengendali banjir. Dengan cepat selesainya bendungan ini, fungsi dari bendungan ini akan dapat segera dirasakan oleh masyarakat,” kata Jarot.

Bendungan Margatiga yang memiliki kapasitas tampung 42,31 juta meter kubik ini diproyeksikan akan mampu mengairi lahan irigasi seluas 16.588 hektar. Dengan begitu, Margatiga diyakini akan meningkatkan intensitas tanam para petani.

Baca juga: PUPR kembangkan konsep taman ekowisata di Bendungan Sukamahi Bogor

Selain itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyediakan air baku di Lampung Timur sebesar 0,80 meter kubik per detik, mereduksi banjir sebesar 83,1 meter kubik per detik, konservasi air, hingga pengembangan wisata.

Bendungan yang mulai dibangun sejak 20 Desember 2017 ini nantinya akan digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan air Sungai Way Sekampung khususnya di bagian hilir, dan sudah terintegrasi dengan dua bendungan lainnya yaitu Bendungan Way Sekampung, serta Bendungan Batutegi yang sudah selesai 2004.


Baca juga: Kementerian PUPR targetkan Bendungan Manikin/Tefmo NTT rampung 2022

Baca juga: Kementerian PUPR berharap konstruksi 13 bendungan tuntas tahun ini


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021