Makassar (ANTARA) - Kontingen Sulawesi Selatan menargetkan medali emas dari 17 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, 2-15 Oktober mendatang.

"Berdasarkan hasil rapat dengan para pelatih cabang olahraga PON Papua tentang prediksi medali emas yang ditargetkan, ada 17 cabang olahraga yang digadang-gadang akan menuai emas. Tidak hanya satu tapi hingga dua," ujar Ketua Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Prof Andi Ihsan di Makassar, Jumat.

Cabang olahraga tersebut dengan masing-masing target emas adalah atletik 1, angkat berat 1, balap motor 1, biliar 1, dayung 1, judo 2, karate 2, kempo 1, layar 1, selancar 1, renang indah 1, sepak takraw 1, panjat tebing 1, selam 1, tinju 2, muaythai 1 dan tarung derajat 1.

"Para pelatih cabang olahraga inilah yang berani pasang target medali emas. Tapi tidak menutup kemungkinan ada kejutan prestasi dari cabang olahraga lainnya," tambah Andi Ihsan.

Baca juga: Pertina Sulsel optimistis rebut medali emas di PON Papua
Baca juga: Tarung Derajat Sulsel waspadai Jabar dan Aceh di PON


Andi Ihsan memprediksi apabila target ini tercapai, maka Sulsel bisa dipastikan masuk 10 besar nasional. Sekaligus memenuhi harapan pemerintah dan masyarakat Sulsel.

Sebelumnya, Sulsel berada di urutan 12 dengan raihan medali emas sebanyak 12. Pada PON XX di Papua, Sulsel berani menargetkan 20 emas dari 17 cabang olahraga tersebut.

"Mohon doanya karena para atlet dan pelatih sudah mempersiapkan diri melalui latihan agar bisa tampil maksimal di PON Papua," ujar Andi.

Pada PON XX Papua, Kontingen Sulsel akan membawa 294 orang yang terdiri dari 226 atlet yang didampingi oleh 68 pelatih, asisten pelatih dan mekanik.

Mereka akan bertanding pada 32 cabang olahraga, sesuai dengan hasil pertandingan pada pra PON yang meloloskan 32 cabang olahraga.

Baca juga: Sulawesi Selatan andalkan Ismail Kadir rebut emas biliar PON Papua
Baca juga: Peserta PON Papua mulai berdatangan 15 hari jelang pembukaan
Baca juga: Peserta PON Papua yang langgar prokes bakal kena sanksi

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021