Jakarta (ANTARA) - Otoritas Nigeria memadamkan jaringan telekomunikasi di sejumlah wilayah di negara bagian Sokoto pada Senin (20/9) waktu setempat untuk mengatasi penculikan anak.

Sekelompok orang bersenjata menculik anak dan meminta tebusan, dalam bahasa lokal disebut bandit, dikutip dari Reuters, Selasa. Lebih dari 1.000 pelajar di Nigeria barat laut diculik dari sekolah, rumah sakit, rumah dan jalan selama setahun belakangan.

Penasihat hubungan masyarakat Sokoto, Muhammad Bello, menyatakan pemerintah negara bagian dan Kementerian Komunikasi Nigeria memblokir layanan komunikasi di 14 area pemerintahan.

Negara bagian tersebut pada awal bulan ini menutup jalan untuk pengendara motor, menagguhkan perdagangan hewan dan melarang tiga orang berada dalam satu motor untuk mengatasi bandit.

Sokoto berbatasan dengan negara bagian Zamfara, salat satu lokasi yang paling parah dalam kasus penculikan massal oleh para bandit yang beroperasi dari kamp terpencil.

Zamfara memblokir telekomunikasi pada awal bulan ini. Otoritas setempat mengatakan bandit lolos dari tentara dan melarikan diri ke Sokoto.


Baca juga: Pengguna internet meroket, tanda infrastruktur telekomunikasi berhasil

Baca juga: Operator Net1 lindungi hak pelanggan selama gangguan jaringan

Baca juga: Temui Kominfo, Komisi IV DPR Papua tanya perbaikan jaringan internet

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021