Kita semua sudah sepakat bahwa NKRI adalah harga mati dan Pancasila menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Politik Lembaga Pengkajian Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB) Teddy Mulyadi mengapresiasi langkah tegas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam memerangi radikalisme di instansi yang dipimpinnya.

"Kami mengapresiasi keputusan Menteri BUMN untuk membersihkan oknum-oknum radikal dari tubuh BUMN," kata Teddy Mulyadi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Teddy, langkah tersebut menjadi spirit kuat untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi. Sikap Erick Thohir dalam memerangi radikalisme dan terorisme juga dapat dicontoh pimpinan kementerian/lembaga yang lain.

"Ketegasan seperti yang dilakukan Pak Erick Thohir harusnya dimiliki seluruh pimpinan di negara ini. Jangan sampai radikalisme dan terorisme dibiarkan tumbuh subur di Indonesia," kata Teddy Mulyadi .

Teddy mengingatkan perlu mewaspadai oknum-oknum radikal dan teroris menyelinap, baik di kementerian, lembaga penegak hukum, lembaga pendidikan, keagamaan, maupun di berbagai tempat yang ada celah masuknya kelompok-kelompok tersebut.

Sementara itu, Ketua Seknas Dakwah Indonesia Kiai Rizal Maulana mengatakan bahwa BUMN dan kementerian serta lembaga lainnya harus bersih dari radikalisme dan terorisme.

"Lembaga negara harus bersih dari radikalisme dan terorisme. Karena orientasinya membangun bangsa dan negara seutuhnya," ujarnya.

Jika Indonesia ingin maju, menurut dia, tidak boleh ada celah atau ruang sedikit pun untuk radikalisme apalagi terorisme. Masalahnya paham-paham seperti itu justru dapat melemahkan bangsa.

"Kita semua sudah sepakat bahwa NKRI adalah harga mati dan Pancasila menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara," kata Teddy.

Beberapa waktu lalu, Erick Thohir secara tegas mendukung upaya hukum dan sanksi terhadap oknum di kementerian atau BUMN yang diduga terlibat dalam gerakan radikalisme dan terorisme.

Erick juga memastikan tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN.

Terkait dengan oknum di PT Kimia Farma Tbk. yang diduga terlibat kelompok terorisme tersebut, dia mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki akses dan kewenangan melakukan penggalangan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan.

Baca juga: Tegas, Erick Thohir pastikan tidak ada tempat bagi teroris di BUMN

Baca juga: Karyawan Krakatau Steel ditangkap, Erick: Perangi terorisme di BUMN

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021