Peluncuran kawasan nontunai tersebut, patut mendapatkan apresiasi karena kegiatan itu, dapat menunjang pergerakan sektor perekonomian masyarakat
Mamuju (ANTARA) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar bekerja sama dengan relawan TIK setempat meluncurkan kawasan nontunai Go Digital dengan menggunakan aplikasi Doita.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar Andi Parial Patajang, di Mamuju, Selasa menyampaikan apresiasinya atas peluncuran kawasan nontunai Go Digital melalui aplikasi Doita di Taman Sport Center Madatte tersebut.

Aplikasi Doita merupakan layanan uang elektronik yang telah mendapatkan lisensi penyelenggara uang elektronik dari Bank Indonesia.

Aplikasi ini, dapat digunakan untuk transaksi pembayaran atau pembelian pada berbagai jenis layanan atau merchant dan sudah terstandarisasi QRIS.

"Peluncuran kawasan nontunai tersebut, patut mendapatkan apresiasi karena kegiatan itu, dapat menunjang pergerakan sektor perekonomian masyarakat," kata Andi Parial Patajang.

Ia berharap, kawasan nontunai itu dapat terlaksana dengan baik dan dikembangkan di tempat lain yang ada di Kabupaten Polewali Mandar.

"Penetapan kawasan nontunai di Taman Sport Center Madatte ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kita yang ada di Kabupaten Polewali Mandar," ucapnya.

"Harapan kami, mudah-mudahan kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan ada hasilnya dan bisa dikembangkan di tempat yang lain," kata Andi Parial Patajang.

Sementara, Ketua Relawan TIK Sulbar Mihram mengatakan, kawasan nontunai yang ada di Polewali Mandar, merupakan satu satunya kawasan nontunai yang ada di Sulbar.

Ia berharap, kawasan tersebut bisa menjadi proyek percontohan, bahkan bisa menjadi percontohan percepatan ekonomi masyarakat melalui berbagai macam pengembangan tekhnologi digital.

"Peluncuran kawasan nontunai ini adalah duduk santai di kawasan nontunai. Untuk langkah awal pada pembukaan kawasan nontunai, dilakukan di Taman Sport Center Madatte," katanya.

"Harapannya, di kawasan ini akan tercipta ekosistem, tidak hanya berbicara tentang kawasan kulinernya tapi juga ada wahana olahraganya, ada edukasinya di bidang tekhnologi, seni dan budaya," jelas Mihram.

Ia juga menyampaikan bahwa salah satu yang akan dikembangkan dalam kawasan nontunai tersebut adalah tekhnologi berbasis "Internet of things/IoT".

"Mudah mudahan akan menjadi salah satu titik untuk pengembangan agrowisata IoT untuk Polewali Mandar. Ini merupakan satu satunya kawasan nontunai yang ada di Sulbar," katanya.

"Kiita berharap juga di kawasan ini, akan tercipta berbagai macam hal dan inovasi dan mengaitkan semua sendi kehidupan dalam tekhnologi informasi komunikasi itu sendiri," kata Mihram.

Ketua Pelaksana Manajemen UMKM Go Digital Muhammad Alwi mengatakan, dengan adanya kawasan nontunai tersebut, diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah dan ke depannya dapat lebih berkembang lagi di kawasan lainnya di Kabupaten Polewali Mandar.

"Kegiatan ini tujuannya, bagaimana kita bisa memberikan sumber pendapatan kepada daerah yang terdata dengan detail, karena melalui aplikasi Doita dan QRIS, pemasukan dapat terdata dengan baik," kata Muhammad Alwi.

Baca juga: Objek wisata Salupajaan Polman diserbu ribuan pengunjung

Baca juga: Pemerintah target bangun 500 sekolah vokasi

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021