..yang kita hadapi adalah situasi luar biasa dan kemampuan mencari jalan keluar menjadi keniscayaan.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai perlu kerja sama lintas sektor untuk mencari jalan keluar dalam menjawab tantangan di bidang ekonomi pada kondisi yang belum menentu hingga saat ini.

"Diperlukan kerja bersama lintas sektoral dalam mengatasi tantangan ekonomi. Dan perlu pemahaman bahwa yang kita hadapi adalah situasi luar biasa dan kemampuan mencari jalan keluar menjadi keniscayaan," kata Lestari Moerdijat atau Rerie, di Jakarta, Rabu, saat membuka diskusi daring bertema "Kesiapan Sektor Ekonomi Pasca-Pandemi" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12.

Rerie mengatakan, terkait pemulihan ekonomi bukan hanya terkait sektor makro, namun mikro juga harus menjadi perhatian. Karena itu, menurut dia, pelaku usaha dari berbagai macam kalangan termasuk sektor informal harus menjadi target pemulihan ekonomi.

"Sektor mikro juga harus jadi perhatian. Pelaku usaha termasuk kalangan informal harus jadi target yang masuk perencanaan dari para pemangku kepentingan," ujarnya.

Dia menilai pandemi COVID-19 sejak 1,5 tahun lalu hingga sekarang berdampak tidak hanya pada sektor kesehatan, namun berbagai masalah muncul terkait situasi ekonomi.

Namun Rerie mengaku bersyukur bahwa saat ini kondisinya menunjukkan kemajuan, karena kinerja semua pihak, tetapi belum bisa disebut sudah normal.

"Ada program yang menunjukkan kemajuan seperti vaksinasi COVID-19, saat ini jumlahnya meningkat dibandingkan masa awal pandemi. Namun itu belum cukup kalau mau mengejar target tercapainya kekebalan kelompok atau 'herd immunity'," katanya.

Rerie mengatakan tantangan saat ini adalah bagaimana memperpendek jarak antara harapan dan kenyataan, sehingga bisa membangun satu kesadaran bahwa pada masa transisi ini untuk membangun sektor ekonomi membutuhkan norma-norma baru yang harus diterapkan.

Dalam diskusi tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fauzi H Amro menilai Pemerintah sangat serius mendukung perbaikan ekonomi melalui upaya pemulihan kesehatan, kebangkitan UMKM dan peningkatan konsumsi masyarakat.

Menurut dia, sejumlah langkah dilakukan Pemerintah antara lain percepatan pencapaian kekebalan kelompok melalui program vaksinasi nasional, membangun digitalisasi UMKM, dan mengalokasikan anggaran untuk bansos dalam bentuk bantuan tunai untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Pemerintah sangat serius mendukung pemulihan ekonomi melalui kesehatan, UMKM, dan konsumsi masyarakat. Itu menjadi parameter penting," ujarnya.

Dia mencontohkan keberpihakan pada konsumsi masyarakat untuk pemulihan ekonomi ditunjukkan dengan menganggarkan sebesar Rp1.900 triliun untuk belanja, dari total APBN 2022 senilai Rp2.700 triliun.
Baca juga: Kemendes PDTT digitalisasi BUMDes percepat pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: RI-Australia perkuat kerja sama pemulihan ekonomi via Program Katalis


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021