Jakarta (ANTARA) - CEO Indodax Oscar Darmawan menilai penurunan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir tidak perlu terlalu dikhawatirkan oleh investor karena masih dalam batas wajar.

Harga Bitcoin merosot hingga 9,47 persen pada sepekan terakhir buntut dari aksi jual investor lantaran adanya kekhawatiran efek penularan China Evergrande Group dan juga investor yang sedang fokus pada arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

"Pada dasarnya kan, naik turunnya harga aset kripto didasari oleh hukum permintaan penawaran dan tren beritanya apakah lagi positif ataupun negatif. Namun saya rasa penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat Bitcoin masih berpotensi meningkat lagi," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Mata uang kripto catat aliran masuk selama 5 minggu berturut-turut

Oscar mencontohkan beberapa bulan lalu harga Bitcoin sempat anjlok sampai menyentuh angka 30.000 dolar AS per koin, tapi beberapa bulan kemudian bisa menyentuh angka 50.000 dolar AS per koin.

"Gak cuma bitcoin sebenarnya, tapi aset kripto lain semacam Ethereum pun sama. Masih ada potensi bullish lagi," kata Oscar.

Menurut Oscar, penurunan harga Bitcoin sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli Bitcoin dengan “harga diskon”.

Baca juga: CEO Indodax soroti pelegalan kripto sebagai mata uang

"Investasi itu kan pada dasarnya adalah membeli sesuatu (dalam hal ini adalah kripto) di saat murah, dan menjualnya di saat mahal. Bukan sebaliknya. Sesederhana itu sebenarnya. Nah, mumpung Bitcoin sedang “murah”, sebenarnya para investor bisa memanfaatkan momentum ini," ujar Oscar.

Oscar menyampaikan, setelah membeli Bitcoin dengan harga diskon, investor dapat menyimpan dan menjualnya saat harganya naik atau kembali menembus level tertingginya seperti pada beberapa bulan lalu.

"Bitcoin sempat menembus all time highnya di 60.000 dolar AS. Momen beberapa hari terakhir ini juga bisa Kita pergunakan untuk meningkatkan portofolio kita," kata Oscar.

Pada September 2020 lalu, harga Bitcoin menyentuh 11.900,39 dolar AS per koin atau setara Rp173,75 juta dan sekarang harganya menyentuh di angka 43.246,39 dolar AS per koin atau setara Rp615,76 juta. Menurut Oscar, hal itu membuktikan bahwa Bitcoin bukanlah investasi jangka pendek.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021