Pembangunan irigasi untuk pertanian, subsidi pupuk, bantuan peralatan mesin pertanian, bantuan benih dan lain sebagainya berperan banyak dalam pengembangan usaha pertanian
Jakarta (ANTARA) - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menilai pemerintah memiliki peran penting dalam kesejahteraan petani dan pengembangan pertanian di Indonesia dengan berbagai program dan bantuan yang diberikan.

"Upaya pemerintah di dalam meningkatkan kesejahteraan petani, meringankan beban petani, tidak bisa dibilang tidak ada peran. Bahkan peran itu sudah sangat nyata ada," kata Yeka dalam diskusi publik daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Menurutnya program dan bantuan dari pemerintah seperti pembangunan irigasi untuk pertanian, subsidi pupuk, bantuan peralatan mesin pertanian, bantuan benih dan lain sebagainya berperan banyak dalam pengembangan usaha pertanian.

Namun, dalam memperingati Hari Tani Nasional, Ombudsman RI memberikan beberapa catatan yang harus diperbaiki di sektor pertanian ke depannya agar dapat berkembang lebih pesat.

Yeka memberikan perhatian pada produksi padi yang belum mengalami perbaikan signifikan dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, dia juga memberikan catatan khusus pada penguasaan lahan oleh petani yang semakin berkurang selama beberapa dekade terakhir.

"Berdasarkan data dari BPS, tahun 60-an rata-rata luas lahan 1,1 hektare dikuasai tiap petani. Di tahun 2000-an, luas lahan yang dikuasai petani menurun jadi 0,8 hektare. Tahun 2018, luas rata-rata penguasaan lahan petani sekitar 0,5 hektare," kata Yeka.

Selain itu, dia juga mencatat sebanyak 60 persen dari petani Indonesia hanya menguasai lahan sekitar 1.000 meter persegi atau 0,1 hektare. "Bisa dibayangkan seiring dengan perjalanan bangsa Indonesia, pembangunan di Indonesia, tapi penguasaan lahan pertanian kita semakin menurun," katanya.

Namun, Yeka menilai perjuangan pemerintah dalam reforma agraria yang digencarkan beberapa tahun belakangan diharapkan dapat memberikan angin segar pada para petani untuk meningkatkan lahan garapannya.

Yeka juga mencatat sejumlah permasalahan lain di sektor pertanian adalah jumlah petani dengan usia tua sehingga membutuhkan regenerasi oleh kaum muda. Kementerian Pertanian mencatat saat ini petani milenial mulai banyak dengan jumlah petani berusia di bawah 39 tahun sebanyak 2,2 juta dari total 33 juta petani yang ada di Indonesia.

Baca juga: Kementan: Regenerasi petani muda mulai terlihat
Baca juga: Akademisi: Hari Tani momentum tingkatkan produksi di tengah pandemi
Baca juga: Menko Airlangga dukung smart farming petani milenial

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021