Padang (ANTARA) - Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang menerbitkan Modul Isolasi Mandiri COVID-19 yang diberi nama "Modusman".

"Modul berbasis promosi kesehatan ini terdiri atas 57 halaman memuat informasi penting soal COVID-19 dan isolasi mandiri," kata Dokter Muda Unand, Devin Mahendika di Padang, Minggu.

Ia menjelaskan modul berisi alur, tata cara, hingga pengaturan gizi, dan tip berikut trik menjaga stabilitas mental selama pandemi COVID-19.

Baca juga: Pusat Bahasa Unand buat studi pelacakan jejak alumni di mancanegara

Penerbitan modul COVID-19 ini merupakan model pemecahan masalah dari proses plan, do, heck, action (PDCA) dengan menetapkan permasalahan dan sasaran prioritas menggunakan rumus Hanlon dengan target sasaran pembina wilayah, kader, tenaga kesehatan, satuan tugas (Satgas) COVID-19, dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

Proyek ini digagas oleh dokter muda yang berpraktik di Puskesmas Pauh, diketuai oleh Dokter Muda Devin Mahendika bersama lima orang dokter muda lainnya, yaitu Multazam Fahreza Chandra, Mai Ismil Husni, Astri Dwi Andini, Naila Widanti, dan Sylfia Mustika.

Pembuatan modul dibimbing dr. Ida Rahmah Burhan, MARS serta dukungan Kepala Puskesmas Pauh dr. M. Fardhan, Kepala Program COVID-19 dr. Lola Ramadhesi, dan Kepala Unit Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) drg. Helda Lidra.

Menurut Devin, modul ini disusun secara menarik dan sistematis sebagai media promosi kesehatan yang berguna bagi seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh untuk menekan angka positivity rate di puskesmas itu yang mencapai 34,95 persen pada Juli 2021.

Modusman COVID-19 ini telah dicanangkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Andalas dan diberikan International Standard Book Number (ISBN) sebagai upaya membantu masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

Baca juga: Presiden Jokowi berharap Unand penggerak kolaborasi Indonesia Maju

“Modul ini didasarkan pada telaah kepustakaan berbasis evidence based terpercaya, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam mencegah COVID-19, serta mengurangi kasus klaster keluarga,” kata dia.

Devin memaparkan dalam menghadapi pandemi COVID-19 butuh kesigapan dan kecekatan untuk memutus rantai penularan COVID-19 di masyarakat khususnya keluarga.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Pauh dr. M. Fardhan menilai modul ini merupakan proyek percontohan karena akan membantu praktik pengerjaan isolasi mandiri di wilayah kerja Puskesmas Pauh.

"Pengemasan modul ini pun melek teknologi, kami dari Puskesmas Pauh mengapresiasi Dokter Muda IKM-KK FK Unand yang sudah menjadi pelopor terbitnya modul ini," ujarnya.

Baca juga: Unand resmi menyandang status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum

Baca juga: Pakar Unand ungkap empat syarat terjadinya tsunami usai gempa


Sekretaris Camat Pauh Bambang Adi Santoso menilai peluncuran modul ini dapat membantu pemerintah dalam mencegah COVID-19 dari tingkat terkecil, yaitu keluarga, sehingga Pauh bisa bebas COVID-19.

Kepala Prodi Profesi Dokter FK Unand dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.FM, M.Sc, mengapresiasi Dokter Muda IKM KK FK Unand yang mampu menghadirkan solusi penanganan COVID-19.

"Ini mencerminkan dokter muda bisa hadir sebagai bagian dari solusi persoalan kesehatan dan turut mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi ,yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat," katanya.
 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021