New Delhi (ANTARA News/IRNA-OANA) - Banjir Sri Lanka baru-baru ini, karena hujan deras dan angin keras musim pengujan, telah menewaskan 23 orang dan menelantarkan sekitar sejuta warga dengan pusat dan timur negara paling parah.

Lebih dari 325.000 orang menjadi tuna wisma karena banjir belum lama ini, menurut laporan kantor berita PTI mengutip pernyataan Pusat Manajemen Bencana Alam (DRC) di Kolombo pada Kamis.

DRC mengatakan orang terlantar diakomodasikan pada 591 kamp penampungan sementara.

Sementara itu, pejabat dari departemen meteorologi mengatakan kemungkinan cuaca buruk tersebut akan terus berlanjut.

Propinsi sebelah timur yang terpengaruh oleh perang sipil berdarah selama berpuluh tahun merupakan wilayah dengan dampak paling parah.

Batticalona di timur, yang pernah mengalami konflik etnis berdarah pada 2009, terkena dengan parah setelah musim hujan turun lebih deras dari biasanya.

Pemerintah telah menurunkan anggota militernya beserta sejumlah helikopter dan kapal angkatan laut guna membantu korban banjir.

Sejauh ini, sebanyak 139 juta rupe Sri Lanka (Rp11,41 miliar) telah dialokasikan untuk persediaan dan operasi bantuan kemanusiaan.

Pemerintah telah menghimbau kepada warganya `agar mengulurkan tangan dan membantu korban banjir di saat mereka sangat membutuhkan tanpa diskriminasi atau pertimbangan apa pun.`

Anggota militer dari Angkatan Darat, Laut dan Udara militer berupaya sepanjang hari agar menyediakan air bersih, makan dan tempat tinggal sebagai prioritas mendasar semua korban banjir.

Sejumlah pejabat Sri Lanka memperkirakan kerugian dari banjir itu bisa mencapai 30 miliar rupee Sri Lanka (Rp2,46 triliun).

(KR-AES/KR-IFB/H-RN)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011