Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan sejumlah pelatihan kepada SDM Lampung di bidang pengolahan perikanan agar dapat meningkatkan kapasitas dalam mengolah produk sehingga juga dapat meningkatkan kadar konsumsi ikan di provinsi tersebut.

"Peningkatan kapasitas SDM perikanan di Provinsi Lampung ini sangat penting, mengingat data konsumsi ikan di Provinsi Lampung saat ini sebesar 33,85 kg per kapita, masih di bawah rata-rata nasional yaitu 54 kg per kapita," kata Plt Kepala Badan Riset dan SDM (BRSDM) KKP Kusdiantoro dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, tingkat konsumsi tersebut masih perlu ditingkatkan lagi karena kandungan gizi ikan sangat-sangat relevan untuk mendukung program pencegahan stunting, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Apalagi, ia mengingatkan bahwa ikan merupakan salah satu bahan pangan penting bergizi tinggi yang sangat mudah didapatkan di Indonesia, karena negara ini memiliki laut yang sangat luas dan sumber air tawar yang cukup banyak.

Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang pengolahan perikanan, masyarakat dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi terkini dengan terus berinovasi membuat produk-produk yang menarik. Untuk itu, KKP terus meningkatkan kapasitas SDM di bidang diversifikasi pengolahan perikanan.

Peningkatan kapasitas SDM tersebut dilakukan oleh BRSDM di Lampung dengan melaksanakan Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Bagi Masyarakat di Bandar Lampung, 30 September sampai 1 Oktober 2021.

"Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang pengolahan hasil perikanan, maka masyarakat dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi terkini dengan terus berinovasi membuat produk-produk diversifikasi olahan yang menarik, dan yang tidak kalah pentingnya yaitu dapat membuat produk yang dapat diterima oleh pasar. BRSDM melalui Balai-Balai Riset dan Balai-Balai Pelatihan akan terus mendampingi masyarakat perikanan dengan kegiatan diseminasi pelatihan seta penyuluhan untuk mentransfer ilmu kepada para pelaku utama perikanan," ujarnya.

Ia mengutarakan harapannya agar Kota Bandar Lampung dan kota-kota lainnya dapat berkembang menjadi sentra perikanan yang terintegrasi, terbentuk unit-unit produksi budidaya mulai dari pembenihan ikan, pembesaran hingga pengolahan hasil perikanan nasional.

Sebelumnya, Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Moh Abdi Suhufan menyatakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) perlu untuk memperkuat inovasi dalam memperkuat pangan perikanan nasional.

"Inovasi dan fokuskan kepada wilayah yang masih rendah dalam tingkat makan ikannya," kata Moh Abdi Suhufan di Jakarta, Jumat (17/9).

Seperti diketahui, Gernas BBI adalah program untuk lebih mencintai produk dalam negeri, di mana setiap bulan digelar oleh kementerian yang berbeda-beda di daerah yang beragam di Nusantara.

Untuk bulan September 2021 ini, Gernas BBI digelar di provinsi Aceh dengan salah satu instansi utama yang menggerakkannya di sana adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Abdi berpendapat, inovasi yang dilakukan terkait dengan Gernas BBI adalah dengan membuat Gerakan Makan Ikan tetapi dengan format yang tidak seragam untuk wilayah Indonesia.

Baca juga: KKP imbau pembudi daya kreatif ikuti perubahan pola konsumsi perikanan
Baca juga: Kementerian Kominfo dorong kesadaran generasi muda konsumsi ikan
Baca juga: KKP ajak masyarakat konsumsi ikan penuhi asupan protein saat puasa

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021