Purwokerto (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof. Muhammad Fauzan mengatakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dapat menjadi momentum untuk mengaktualisasi dan internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Hari Kesaktian Pancasila ini perlu menjadi momentum untuk aktualisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila agar selalu mewarnai setiap gerak dan langkah masyarakat Indonesia," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jumat.

Dia menambahkan Pancasila merupakan kesepakatan final pendiri bangsa yang sudah melalui diskusi dan perdebatan panjang yang substansinya tinggal dilaksanakan.

"Pancasila merupakan hasil perenungan mendalam para pendiri bangsa dengan menggali nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat," katanya.

Baca juga: MPR: Kesaktian Pancasila momentum pertebal keyakinan jawab tantangan

Baca juga: Kasal jamin TNI AL tidak disusupi PKI


Dia juga menambahkan bahwa diskusi terkait Pancasila sangat diperlukan untuk bagaimana membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Diskusi terkait Pancasila memang perlu tetapi bukan untuk memunculkan alternatif ideologi lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melainkan untuk bagaimana aktualisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat terus menyertai setiap langkah dan tindakan setiap individu bangsa ini," katanya.

Sementara itu, Dosen Filsafat Komunikasi, Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman Nana Sutikna mengatakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila dapat menjadi momentum untuk introspeksi diri.

"Hari Kesaktian Pancasila ini perlu menjadi momentum untuk mawas diri dan introspeksi diri serta mengingat kembali apakah sila-sila dari Pancasila telah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Dia menjelaskan Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.

"Apa yang dianggap baik dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan negara ini bermuara pada nilai-nilai Pancasila," katanya.

Karena itu, kata dia, perlu diresapi kembali bahwa dalam membentuk karakter bangsa harus berisikan nilai-nilai Pancasila.

"Karena itu watak bangsa Indonesia harus berisikan nilai-nilai Pancasila, misalkan berketuhanan, adil, demokratis, dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," katanya.*

Baca juga: Sekjen PBNU: Pancasila patut dipertahankan

Baca juga: Mentan ajak jaga tradisi pertanian berlandaskan Pancasila

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021