Jakarta (ANTARA) - Anak usaha BUMD DKI, PT JakLingko Indonesia menggandeng dua perusahaan multinasional asal Prancis untuk menjamin keamanan data akun pengguna aplikasi antarmoda yang diinisiasi oleh JakLingko.

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan, pihaknya telah menggandeng konsorsium yang terdiri dari dua perusahaan asing dan dua perusahaan dalam negeri menjadi mitra strategis dalam implementasi sistem integrasi antarmoda melalui aplikasi JakLingko.

"Sistem aplikasi ini diperkuat dengan 'security platform' internasional yang bisa menahan 'cyber attack' sehingga memastikan tidak ada data yang bocor. Kami sudah siap menjamin keamanannya," kata Kamaluddin kepada ANTARAA di Jakarta, Kamis.

Adapun perusahaan konsorsium yang dipilih JakLingko menjadi mitra strategis ini adalah Thales dan Lyko yang merupakan perusahaan asal Prancis serta PT Jatelindo Perkasa Abadi dan Aino Indonesia yang merupakan perusahaan nasional.

Kamaluddin menjelaskan bahwa pemilihan mitra strategis dilakukan melalui sistem seleksi yang kompetitif sejak Oktober 2020. Ada 81 perusahaan yang menyatakan ketertarikannya menjadi mitra JakLingko untuk pembuatan platform aplikasi ini.

Namun setelah diseleksi sejak Januari 2021, menjadi 18 perusahaan yang akhirnya membentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 perusahaan.

Dengan dibantu oleh konsultan independen, JakLingko pun memilih konsorsium Thales, Lyko, Jatelindo dan Aino sebagai mitra strategis mereka.

Baca juga: JakLingko proyeksikan 2 juta warga unduh aplikasi integrasi antarmoda
Baca juga: JakLingko targetkan aplikasi antarmoda dapat diunduh publik awal 2022
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin ketika menjadi bintang tamu dalam Podcast Antara di ruang redaksi LKBN Antara di Jakarta, Senin (14/6/2021). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Thales dan Lyko dipilih karena keduanya memiliki pengalaman bidang sistem pembayaran terintegrasi untuk transportasi di kota-kota maju, seperti Singapura, Hong Kong dan Jepang. Selain Prancis, sejumlah negara Eropa juga menggunakan sistem integrasi antarmoda dari Thales.

Sementara Jatelindo dan Aino, mereka sudah memiliki izin penyelenggara jasa pembayaran. JakLingko memilih bekerjasama dengan pihak yang sudah memiliki pengalaman dan perizinan yang mereka dapatkan dari Bank Indonesia (BI).

"Kita kolaborasikan agar (aplikasi) ini bisa diluncurkan kepada khalayak luas dalam waktu dekat," kata Kamaluddin.

Dengan standar keamanan internasional dan sistem manajemen keamanan informasi ISO 27001 yang akan diterapkan, JakLingko menjamin tidak ada kebocoran data setelah pengguna menyimpan data pribadi mereka dalam aplikasi tersebut.

Adapun data tersebut diperlukan ketika mengaktifkan "account based ticketing" atau pembayaran berbasis akun pengguna pada aplikasi JakLingko yang tahapnya direncanakan akan diimplementsikan pada Agustus 2022.

Pengguna yang ingin menikmati tarif khusus berdasarkan profil seperti tarif lansia, tarif veteran, tarif pelajar dan sebagainya nantinya pada tahapan “account based ticketing” perlu mengisi data pribadi lengkap termasuk nomor identitas, kartu keluarga (KK), alamat domisili, hingga memindai KTP dan KK dan akan diverifikasi secara digital.
Baca juga: Integrasi antarmoda di Jakarta menuju transportasi efektif
Baca juga: Jaklingko sosialisasikan kartu dan aplikasi antarmoda ke masyarakat

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021