Dengan berpindah ke PLN maka perusahaan diproyeksikan dapat menghemat biaya operasi dan mendapatkan suplai listrik yang lebih berkualitas dan dapat diandalkan sehingga proses produksi akan lebih efisien
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) memasok seluruh kebutuhan listrik sebesar 45,38 MVA ke PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang bergerak dalam bidang produksi serat sintetis di Banten.

Sebelumnya, ITS yang merupakan anak usaha Toray Group dari Jepang ini mengandalkan suplai listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap milik sendiri dan sebagian melalui layanan tegangan menengah PLN.

"Dengan berpindah ke PLN maka perusahaan diproyeksikan dapat menghemat biaya operasi dan mendapatkan suplai listrik yang lebih berkualitas dan dapat diandalkan sehingga proses produksi akan lebih efisien," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Bob menuturkan pihaknya akan memberikan kontribusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan.

Tak hanya mendapatkan pasokan listrik yang andal, ITS juga mampu mengurangi emisi karbonnya hingga lebih dari 60.000 ton karbon dioksida per tahun sesuai dengan visi dari Toray Group.

Menurutnya, program tersebut sangat memungkinkan untuk diterapkan ke seluruh perusahaan yang kini masih menggunakan pembangkit sendiri untuk sumber listrik.

"Untuk itu, pelanggan lain saatnya mengalihkan semua pembangkit miliknya ke PLN karena kami lebih bersih, lebih andal, lebih berkualitas, dan kami juga menuju pembangunan yang berwawasan lingkungan," ujar Bob.

Proses perpindahan daya dilakukan PLN melalui sinergi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten - Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 2 (UPP JBB 2) dan PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dalam proses energize penambahan delta daya 35 MVA, sehingga total daya konsumen tegangan tinggi ITS dari sebelumnya 10.380 KVA menjadi 45.380 KVA.

Adapun energize 150 kV sampai ke trafo pelanggan sudah dilakukan sejak 24 September lalu. Hanya saja, pembebanan baru dilakukan pada 1 Oktober, sesuai permintaan pelanggan.

Dengan beralihnya pasokan listrik ITS ke PLN, maka per 1 Oktober 2021 perseroan menghentikan operasi pembangkit PLTU 2x15 MW milik ITS tersebut.

Presiden Direktur ITS Yamamoto Hirofusa berharap ada kestabilan dalam proses produksi di pabriknya pasca pemindahan suplai listrik dari pembangkit perusahaan ke PLN.

Dia juga mengapresiasi PLN yang meskipun menghadapi banyak tantangan dalam mengerjakan infrastruktur suplai kelistrikan karena pandemi COVID-19, tetapi dapat memulai suplai listrik sesuai dengan jadwal pada 1 Oktober 2021.

"Sesuai dengan Toray Sustainability Vision, kami memiliki target untuk mengurangi efek rumah kaca sebesar 30 persen. Peralihan listrik ke PLN akan memberikan kontribusi yang signifikan dari Toray Group untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," pungkas Yamamoto.

Baca juga: PLN optimistis kurangi emisi karbon 100 juta metrik ton pada 2030
Baca juga: RUPTL 2021-2030 tempatkan porsi energi baru terbarukan 51,6 persen
Baca juga: PLN bersyukur kelistrikan terjaga selama upacara pembukaan PON Papua

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021