Palu (ANTARA) -
Polres Kabupaten Parigi Moutong mengerahkan ratusan personel mengamankan situasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Parigi, Sulawesi Tengah, setelah terjadi keributan yang dilakukan narapidana.
 
"Kurang lebih 180 personel gabungan Polri dan TNI bersiaga di di Lapas Parigi untuk menjaga situasi di sana," kata Kepala Bagian Operasi (Kabag OPS) Polres Parigi Moutong AKP Junus Achpa yang dihubungi dari Palu, Kamis malam.
 
Ia mengatakan, keributan terjadi di Lapas akibat tindakan oknum sipir terhadap narapidana. Atas tindakan itu lalu menyulut kemarahan narapidana hingga berujung kericuhan.

Baca juga: Lapas Parigi Moutong terjadi keributan
 
Dari peristiwa itu, narapidana juga sempat membakar kasur dan kursi kayu di luar blok tahanan pada Kamis petang, hingga berupaya menerobos pintu Lapas, dan sebagian besar ruangan kantor dikuasai ratusan narapidana.

Bahkan, sempat terjadi aksi lempar batu dan sejumlah botol kaca ke arah petugas yang mencoba menenangkan narapidana di sisi tengah gerbang utama menuju ruang tahanan.

Guna meredam situasi itu agar tidak menimbulkan keributan meluas, polisi lalu melakukan pengamanan dengan personel gabungan.
 
"Kami belum bisa masuk ke lingkungan blok narapidana, kami masih mengupayakan langkah persuasif dengan melakukan negosiasi," ujar Achpa.
 
Suasana negosiasi dilakukan petugas dengan narapidana untuk melerai keributan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (7/10/2021). ANTARA/HO/Arif Budiman

Proses negosiasi itu, Polisi juga memenuhi tuntutan narapidana, yang mana tuntutan itu agar oknum sipir yang diduga melakukan penganiayaan terhadap narapidana di proses hukum.

"Situasi saat ini aman dan kondusif, tetapi kami tetap melakukan upaya antisipasi jangan sampai narapidana menjebol pintu dan berusaha keluar," kata Achpa.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas III Parigi Muhammad Askari Utomo berjanji segera menindaklanjuti permintaan narapidana jika menyampaikan tuntutan secara baik-baik.

"Teman-teman coba tenang, bicara baik-baik, biar saya tahu apa tuntutan kalian,” katanya sambil melerai kericuhan.

Akibat tindakan anarkis, pihak kepolisian sempat membuang tembakan peringatan untuk menghalau kericuhan. Tetapi, ratusan narapidana tetap saja berupaya menerobos gerbang utama menuju pintu keluar Lapas.
Dilaporkan, lima narapidana diduga dianiaya oleh oknum sipir.
 
"Kalau di butuhkan penambahan personel, kami akan tambah. Mudah-mudahan situasi ini terus kondusif," demikian Achpa.

Baca juga: Polisi limpahkan berkas kasus kebakaran Lapas Tangerang pekan depan
Baca juga: Lapas Kerobokan selidiki kaburnya satu orang napi kasus pencurian

 

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021