Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) berakhir 1,34 persen atau 370,73 poin lebih tinggi menjadi 28.048,94 poin, memangkas kenaikannya setelah melonjak 2,30 persen di awal perdagangan ketika investor menunggu penentu arah industri Yaskawa Electric untuk memulai musim laporan laba di kemudian hari.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,15 persen atau 22,23 poin menjadi ditutup pada 1.961,85 poin.
Baca juga: Nikkei setop kerugian 8 hari beruntun, tetapi Indeks Topix tergelincir
Untuk minggu ini, Nikkei anjlok 2,51 persen, terbebani oleh kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China dan kekhawatiran inflasi AS. Untuk bulan ini, indeks acuan tersebut telah kehilangan 4,77 persen.
Wall Street berakhir naik tajam semalam dalam reli berbasis luas yang dipimpin oleh Big Tech, karena persetujuan atas kebuntuan batas utang di Kongres meredakan kekhawatiran kemungkinan gagal bayar utang pemerintah bulan ini.
"Saham-saham domestik naik karena pasar luar negeri menguat, tetapi kenaikan hari ini hanyalah rebound dari penurunan tajam," kata Shigetoshi Kamada, manajer umum di departemen riset Tachibana Securities.
Baca juga: Nikkei ditutup di terendah 6 minggu tertekan kekhawatiran bunga tinggi
Tanpa katalis pergerakan saham di Jepang, investor menunggu kebijakan pemerintah baru menjelang pemilihan majelis rendah nasional 31 Oktober, kata Kamada.
Perdana Menteri yang baru diangkat Fumio Kishida mengatakan dia akan melakukan yang terbaik untuk memimpin Jepang keluar dari krisis COVID-19.
Pekan lalu, ia menandai peluang untuk mengubah tarif pajak pendapatan keuangan negara, yang menurut Kamada berdampak negatif pada pasar lokal.
Produsen-produsen mobil menguat karena yen melemah terhadap dolar, dengan Toyota Motor melonjak 2,89 persen dan Honda Motor naik 1,14 persen.
Eneos, penyulingan terbesar Jepang, ditutup lebih rendah setelah naik di awal perdagangan menyusul laporan yang mengatakan akan membeli Japan Renewable Energy, yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya dan angin, sekitar 200 miliar yen (1,8 miliar dolar AS) dari Goldman Sachs dan dana kekayaan negara Singapura GIC.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
