Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berbasis desa sebagai upaya percepatan dan peningkatan capaian vaksinasi.

"Daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah, kami dorong untuk melakukan percepatan secara simultan berbasis pada desa," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo di Semarang, Senin.

Menurut dia, vaksinasi COVID-19 berbasis desa sangat efektif untuk percepatan dan pemerataan, termasuk vaksinasi bagi lansia.

Baca juga: Polda Jawa Tengah vaksinasi 26.000 mahasiswa di sembilan lokasi

Baca juga: Ganjar: Jateng butuh 2,5 juta vaksin per pekan untuk capai target

"Maka, konsep vaksinasi berbasis desa itu sangat bagus karena semua faskes bergerak bersama. Kedua, lansia mudah aksesnya dan bisa jemput bola seperti di beberapa tempat yang sudah melakukan ini, di Boyolali ternyata cukup bagus, baik total maupun lansia," ujarnya usai Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di kantor Gubernur Jateng.

Ia mengungkapkan pihaknya mampu menyuntikkan vaksin COVID-19 sekitar 2,5 juta per minggu dan pada minggu ini Jawa Tengah menerima 2,6 juta dosis vaksin dari pemerintah pusat.

"Hingga saat ini vaksinasi COVID-19 di Jawa Tengah rata-rata sudah 49,5 persen, ada daerah yang sebagian di bawah 50 persen, tapi juga banyak yang sudah di atas 70 persen," katanya.

Daerah yang cakupan vaksinasi COVID-19 di atas 70 persen, di antaranya Kota solo, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kota Semarang, Kota Tegal, Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo.

Sedangkan daerah yang cakupan vaksinasinya di bawah 50 persen antara lain Banyumas, Rembang, Purworejo, Kebumen, Blora, Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Temanggung, Cilacap, Banjarnegara, Pemalang, dan Brebes.

"Yang di bawah 50 persen tidak semuanya karena faktor ketersediaan vaksin, tapi juga percepatan pelaksanaannya," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya masih di bawah 50 persen agar menghitung dan melaporkan berapa vaksin yang dibutuhkan.

Baca juga: Ganjar luncurkan bus vaksin upaya percepatan vaksinasi

Orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng itu juga akan meminta vaksin secara langsung ke Kementerian Kesehatan khusus untuk daerah di Jawa Tengah yang masih berada di bawah angka 50 persen.

"Kami pastikan kabupaten/kota di bawah 50 persen untuk menghitung berapa kebutuhannya untuk berapa hari, minimal untuk satu minggu. Kami akan minta ke Kementerian Kesehatan khusus untuk daerah di bawah 50 persen agar bisa dilakukan percepatan," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021