Saat ini, masih sedikit yang memanfaatkan limbah bulu bebek yang diolah menjadi produk bernilai jual, padahal jika diolah dengan baik dapat menghasilkan tambahan penghasilan,
Sidoarjo (ANTARA) -
Warga Desa Kebonsari, Sidoarjo, Jawa Timur, dilatih untuk mengolah limbah bulu bebek menjadi produk kerajinan bernilai jual mengingat desa tersebut dikenal sebagai kampung bebek dan penghasil telur asin berkualitas.

Pelatihan itu dilakukan oleh Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melalui program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa (PHP2D).
 
"Saat ini, masih sedikit yang memanfaatkan limbah bulu bebek yang diolah menjadi produk bernilai jual, padahal jika diolah dengan baik dapat menghasilkan tambahan penghasilan," kata Rini Puji Astuti, salah satu tutor yang juga berprofesi sebagai pebisnis kerajinan, Senin.

Baca juga: Pemkot Jaksel selenggarakan pelatihan keterampilan tekan pengangguran
 
Ia mengatakan, limbah bulu bebek yang dihasilkan dari kandang-kandang peternak bisa dijadikan kerajinan yang bernilai jual, seperti kerajinan makrame bulu bebek, bandana, dan pensil.

"Limbah bulu bebek ini bisa dijadikan produk kerajinan dengan nilai jual yang cukup tinggi, makanya ini harus dimanfaatkan dengan baik dan dapat dijadikan sebelum tambahan perekonomian warga disini," katanya.
 
Sementara itu, Dosen Pendamping Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Ferry Adhi Dharma berharap dengan pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang sempat anjlok karena dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemenkop gelar pelatihan online untuk dorong pertumbuhan wirausaha
 
Setelah masyarakat bisa membuat kerajinan dari bulu bebek,  program selanjutnya adalah memberi pelatihan pada masyarakat untuk memasarkan produk kerajinan secara daring, seperti pelatihan foto produk, packaging, desain grafis, dan digital marketing.

"Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa tempat penjualan merchandise di Sidoarjo, seperti IKKILUR dan Sartika Ratu yang berada di Tanggulangin," ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini disambut baik oleh pemerintah desa setempat, bahkan Desa Kebonsari menjadi desa binaan Univeristas Muhammadiyah Sidoarjo.
 
Dalam hal ini, Umsida Sidoarjo memiliki program untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat Desa Kebonsari seperti anak kecanduan gawai, masalah perekonomian, dan masalah sosial.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021