Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengapresiasi masyarakat yang hendak menonton langsung upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura dengan menaati mekanisme yang telah ditetapkan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jeri Yudianto kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan hal ini merupakan salah satu wujud masyarakat ikut menyukseskan perhelatan event olahraga empat tahunan tersebut.

"Apalagi selama mengantri untuk memasuki Stadion Lukas Enembe, masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf kunjungi Papua dan hadiri penutupan PON Papua

Menurut Jeri, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak penyelenggara khususnya yang menangani untuk upacara penutupan di Stadion Lukas Enembe karena terus mengingatkan masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan.

"Ini pertama kali saya mengikuti upacara penutupan di Stadion Lukas Enembe dan masyarakat yang mengantre memang harus diapresiasi," ujarnya.

Dia menjelaskan apalagi Provinsi Papua masuk dalam urutan empat besar dan membuat keinginan masyarakat untuk menonton semakin besar.

"Meskipun demikian, semuanya di upacara penutupan pengaturannya lebih tertib dan petugas juga terus mengimbau terkait menjaga jarak, memakai masker dan lainnya," katanya lagi.

Baca juga: Warga Papua berbondong-bondong saksikan upacara penutupan

Sekadar diketahui, upacara penutupan PON, sebagaimana pada pembukaan, juga terbatas bagi penonton yang akan menyaksikan langsung yaitu 25 persen dari kapasitas stadion yang mencapai 40 ribu orang.

Penonton dan tamu VIP yang akan mengikuti upacara penutupan akan menggunakan undangan sebagai syarat masuk dan bukan lagi menggunakan kartu identitas PON ataupun gelang. Undangan bagi tamu VIP akan mempunyai hologram khusus yang diverifikasi oleh pasukan pengamanan presiden.

Baca juga: 2.891 aparat gabungan dikerahkan amankan penutupan PON Papua

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021