Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendorong pengembangan inovasi dalam satu ekosistem keuangan digital secara terintegrasi yang berfokus pada sejumlah hal strategis yaitu memberikan layanan dan produk kepada masyarakat dengan cepat, murah, dan kompetitif.

"Serta memberikan kemudahan dan memperluas akses masyarakat yang unbankable dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat menikmati produk dan layanan keuangan digital. Itu semua dilakukan dalam rangka mengakselerasi transformasi digital sektor jasa keuangan di Sulteng,"kata Kepala OJK Provinsi Sulteng Gamal Abdul Kahar di Kota Palu, Minggu.

Ia menerangkan langkah tersebut penting dilakukan secepatnya terutama oleh pelaku jasa keuangan di Sulteng mengingat potensi ekonomi digital yang sangat besar dan menjanjikan yang dapat mendongkrak perekonomian warga, daerah dan negara.

Indonesia, lanjutnya, berpotensi menjadi raksasa digital dan ekonomi terbesar dunia ke-7 pada tahun 2030. Oleh karena itu digitalisasi sistem ekonomi menjadi sangat penting diterapkan di Sulteng mulai saat ini agar perlahan tapi pasti sistem tersebut sudah bisa diterapkan secara merata oleh masyarakat di seluruh daerah.

"Ada dua kebijakan yang telah diluncurkan untuk mengakselerasi transformasi digital di sektor jasa keuangan, di antaranya mengeluarjaj Peraturan OJK (POJK) terkait Bank Digital. Memberikan ruang bagi bank untuk masuk ke dalam ekosistem digital serta mengembangkan produk dan layanan bank berbasis digital yang juga berlaku bagi bank berskala kecil seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR),"ujarnya.

Kemudian, mendigitalisasi Bank Wakaf Mikro (BWM). Digitalisasi lembaga keuangan mikro termasuk di dalamnya BWM agar masyarakat yang berada di daerah mampu mengakses permodalan dengan lebih mudah dan cepat.

Berikutnya, kata Gamal,
mendigitalisasi ndustri asuransi (Insurtech). Mendorong industri asuransi agar terus maju dan sejajar dengan lembaga jasa keuangan lainnya melalui digitalisasi dalam sistem pemasaran asuransi atau yang biasa disebut insurtech.

"Selanjutnya mengembangkan UMKM menjadi UMKM Go Digital. Kami sedang dan terus membangun ekosistem UMKM berbasis digital secara terintegrasi mulai dari hulu sampai ke hilir yang difokuskan pada, pertama, sisi pembiayaan yang melibatkan sektor keuangan,"terangnya.

Juga, tambahnya, melibatkan fintech lending maupun securities crowdfunding untuk memudahkan pelaku UMKM dalam mendapatkan pembiayaan alternatif dengan syarat yang mudah.

"Kedua, pada sisi pemasaran dengan melakukan pembinaan kepada UMKM melalui kolaborasi bersama start up dan perguruan tinggi dalam membangun Kampus UMKM Bersama yang memberikan pelatihan intensif agar UMKM dapat segera on boarding secara digital," jelasnya.


Baca juga: OJK segera beri panduan transformasi digital perbankan

Baca juga: OJK: Transformasi digital penting agar bank lebih kompetitif

Baca juga: OJK lakukan akselerasi transformasi digital sektor jasa keuangan


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021