Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh 2,21 persen pada September 2021, membaik terutama dari dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.

Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko, di samping sangat longgarnya likuiditas dan penurunan suku bunga kredit baru.

"Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2021 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan kenaikan kredit yang lebih tinggi tercatat pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu sebesar 8,67 persen pada September 2021.

Demikian pula, pertumbuhan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meningkat menjadi sebesar 2,97 persen, yang menunjukkan perbaikan lebih lanjut dunia usaha pada sektor UMKM.

"BI akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit perbankan," kata Perry.

Dengan perkembangan tersebut, dirinya pun memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 akan berada dalam rentang empat persen sampai enam persen, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) akan berada di antara tujuh persen sampai sembilan persen.

Baca juga: LPS proyeksikan kredit bakal tumbuh 3,2-5 persen sampai akhir 2021

Baca juga: BI catat kredit perbankan tumbuh 1,16 persen pada Agustus 2021

Baca juga: Presiden ajak perbankan dan pelaku usaha ekspansi, geliatkan ekonomi


 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021