Jakarta (ANTARA News) - China tak mau ketinggalan dalam membangun kendaraan  yang berorientasi listrik. Industri mereka mulai memperkenalkan mobil listrik dan tak tanggung-tanggung, langsung ditujukan untuk pasar Amerika Serikat. BYD F3DM, begitu nama kendaraan tersebut, akan berhadapan dengan Nissan Leaf yang bertenaga baterai, Chevy Volt yang plug-in hybrid atau Prius yang hibrid bensin-listrik.

Kendaraan yang diusung pabrikan China, BYD,  menggunakan BYD F3 yang berpenggerak roda depan, kendaraan paling laris di China.  Mobil itu ditambah dengan baterai 16 kilowatt jam dan dua motor listrik.

BYD menyebut model tersebut punya dua mode yaitu mode operasi yang hampir listrik murni dan kadang konvensional hibrid. Kendaraan itu dirancang untuk berkendara  mengutamakan penggunaan listrik.

Setelah baterai diisi ulang semalaman maka mobil bisa digunakan.  Pengemudi cukup menekan tombol E.V di dashboard dan kendaraan itu meluncur menggunakan energi dari baterai litium-iron-fosfat.

Baterai jenis itu memang tidak seefektif baterai litium-mangan dalam menyimpan energi, tapi BYD mengatakan dengan jenis itu  baterai  lebih aman dan lebih tahan lama.

Leaf dan Volt menggunakan baterai lithium-mangan.

BYD juga tak menggunakan sistem manajemen panas di baterai, alasannya menekan biaya dan kerumitan, di sisi lain para insinyur Volt mengatakan hal itu sangat penting bagi umur baterai.

Motor BYD F3DM  terdiri dari satu berdaya 50 kw dan satu lagi berdaya 25 kw. Motor yang disebut terakhir bertugas mengirim energi ke roda maupun mengumpulkan listrik  hasil pengereman.

Baterai yang masih menyimpan lebih dari 20 persen tenaga akan selalu menggunakan dua motor itu. Setelah 30 mil, kendaraan secara otomatis berubah dari mode E.V. ke hibrid.

Saat itulah mesin 1.000cc 3 silinder mulai bertugas mengisi kembali baterai hingga 30 persen dan terus begitu sehingga kendaraan dapat berjalan ratusan mil. Alur serupa digunakan oleh Volt.

Mesin bensin juga terhubung langsung dengan roda, seperti Prius, dan  berguna untuk akselerasi di jalan tol.  Saat BYD F3DM punya muatan banyak, maka mesin bensin berkekuatan 68 daya kuda itu bekerja bersama dengan motor listrik hingga total tenaga yang dihasilkan mencapai 168 daya kuda.

Ukuran baterainya sama persin dengan Volt, bedanya; F3DM menggunakan 100 sel 3,3 volt di bawah kabin sedangkan Volt memakai 288 sel lithium-mangan berbentuk T di tengah-tengah kendaraan.

BYD juga memasang sel matahari di atap kendaraan. Feature itu tidak mahal bagi BYD yang merupakan salah satu pabrikan terbesar sel fotovoltaik dan baterai litium-ion.

"Memang lebih kepada show dibandingkan substansi, tapi sel matahari tetap berguna karena bisa  menghasilkan energi listrik untuk radio dan AC," tulis New York Times mengenai sel matahari F3DM. Kendaraan itu paling cepat dijual di pasaran AS pada awal tahun depan.
(A038/A038/BRT)



Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011