Jakarta (ANTARA) - Campaign Director Gerakan Pakai Masker, Fardila Rachmilliza meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat agar kasus COVID-19 tetap terkendali.

"Kalau kita lihat beberapa negara di dunia, seperti Inggris, Turki dan Singapura kasus kembali melonjak, salah satu faktornya karena lalai prokes," ujar Fardila Rachmilliza dalam diskusi bertema "Kesiapan Perubahan Perilaku Pandemi ke Endemi" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Artinya, lanjut dia, seluruh lapisan masyarakat tetap harus bahu-membahu untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.

"Disiplin memakai masker bisa menurunkan risiko tertular COVID-19 sebesar 80 persen, dan vaksinasi lengkap bisa menurunkan 73 persen risiko kematian," papar Fardila.

Baca juga: Satgas: Gerakan defensif dan ofensif upaya Indonesia menuju endemi

Ia mengharapkan, penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah tidak membuat masyarakat lalai dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Ingat, sudah divaksin tetap harus pakai masker, apalagi yang belum. Masker merupakan tameng kita," ucapnya.

Menurut dia, sebaiknya penurunan level PPKM di sejumlah wilayah di Indonesia juga dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Agus Suprapto mengatakan aktivitas masyarakat pada saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru nanti perlu diwaspadai.

"Masyarakat harus tetap jalankan protokol kesehatan, masyarakat harus tetap waspada karena virus masih bisa saja bermutasi," ujarnya.

Ia menambahkan untuk Indonesia menuju ke endemi perlu kerja sama semua pihak, dengan menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), penguatan 3T (pengujian, pelacakan kontak, dan perawatan), dan melakukan vaksinasi.

Agus juga menyampaikan, terdapat tiga tahap dalam upaya Indonesia keluar dari situasi pandemi menuju endemi, yakni tahap persiapan, transisi, dan tahap hidup dalam endemi.

Ia mengemukakan, saat ini Indonesia sedang masuk dalam tahap persiapan, maka itu pemerintah terus berupaya untuk memperkuat langkah preventif.

"Misalnya, mendorong vaksinasi 70 persen, protokol kesehatan berjalan dengan baik, dan pelaksanaan 3T (pengujian, pelacakan kontak, dan perawatan)," paparnya.

Menurut dia, kasus COVID-19 di dalam negeri saat ini relatif terbilang rendah sehingga memungkinkan bagi Indonesia untuk masuk dalam tahapan masa transisi.

Baca juga: Kemenko PMK sampaikan tiga tahap upaya Indonesia menuju endemi
Baca juga: Per Selasa 64.008.898 warga sudah divaksin COVID-19 lengkap
Baca juga: Program vaksinasi bersama Presiden Jokowi diikuti 2.442 orang

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021