New York (ANTARA) - Perdagangan saham Wall Street berakhir menguat pada penutupan transaksi Selasa (Rabu pagi WIB), dengan dorongan terbesar dari sektor teknologi dan kesehatan karena investor tampaknya bertaruh pada laporan keuangan kuartalan yang kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 198,70 poin atau 0,56 persen, menjadi menetap di 35.457,31 poin. Indeks S&P 500 bertambah 33,17 poin atau 0,74 persen, menjadi berakhir di 4.519,63 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 107,28 poin atau 0,71 persen, menjadi 15.129,09 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan saham perawatan kesehatan dan utilitas masing-masing meningkat 1,31 persen dan 1,26 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, consumer discretionary tergelincir 0,29 persen, satu-satunya kelompok saham yang menurun.

Dalam kenaikan sesi kelima berturut-turut, indeks acuan S&P 500 berakhir hanya 0,4 persen di bawah rekor penutupan awal September, sementara indeks Dow Jones Industrial Average mengakhiri hari sekitar 0,5 persen di bawah rekor yang dicapai pada pertengahan Agustus.

Saham Johnson & Johnson bertambah 2,3 persen memberikan dorongan besar bagi S&P 500, setelah menaikkan perkiraan laba yang disesuaikan pada 2021. Asuransi Travelers Cos Inc menguat 1,6 persen setelah mengalahkan perkiraan labanya.

Perusahaan teknologi dan komunikasi terkemuka juga merupakan pendorong besar indeks S&P dengan Apple Inc, Facebook, dan Microsoft semuanya menguat.

Tetapi di minggu kedua laporan keuangan dengan "sampel yang sangat kecil" dari yang rilis, Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers, khawatir tentang kemungkinan kemundurannya.

“Kami melihat langkah-langkah volatilitas seperti membalik VIX (indikator kecemasan) dari gugup menjadi puas diri dalam waktu yang sangat singkat,” kata Sosnick. “Kami mungkin sedikit lebih maju. Skenario yang paling mungkin adalah bahwa kami membuat satu putaran lagi di tertinggi baru S&P dan kemudian kami mundur, tergantung pada laba."

Indeks volatilitas pasar CBOE turun 0,6 poin setelah sebelumnya mencapai 15,57, level terendah sejak pertengahan Agustus.

Analis sekarang memperkirakan laba perusahaan komponen S&P 500 naik 32,4 persen dari tahun sebelumnya, menurut data Refinitiv.

“Kunci pasar untuk naik dari sini bukanlah kelipatan yang lebih tinggi, melainkan laba yang lebih tinggi. Itulah mengapa sangat penting untuk memperhatikan seperti apa margin keuntungan tersebut ke depan dan seperti apa lintasan PDB,” kata Eric Marshall, manajer portofolio di Hodges Funds.

“Investor akan sangat memperhatikan kekuatan harga, bagaimana perusahaan menghadapi kekurangan tenaga kerja dan tekanan biaya inflasi dalam bisnis mereka.”

Netflix Inc, setelah ditutup naik 0,2 persen, menambahkan sedikit kenaikan setelah bel ketika hasil kuartalan menunjukkan bahwa minat global pada film thriller Korea "Squid Game" memikat lebih banyak pelanggan baru dari yang diharapkan.

Tesla Inc, yang ditutup turun 0,7 persen, akan merilis hasil keuangannya pada Rabu waktu setempat, dengan investor mengamati indikasi kinerjanya di China.

Procter & Gamble Co, turun 1,0 persen selama sesi, setelah memperingatkan bahwa mereka harus menaikkan harga beberapa produk untuk melawan biaya komoditas dan pengiriman yang lebih tinggi.

Membantu sektor perawatan kesehatan pada Selasa (19/10/2021) adalah produsen obat Merck & Co Inc, yang melonjak 3,0 persen, sementara Pfizer Inc naik 1,9 persen setelah rilis hasil studi obat COVID-19 pesaing.

Pesaingnya, Atea Pharmaceuticals Inc, anjlok 66 persen setelah pil antivirus perusahaan, yang dikembangkan bersama Roche, gagal membantu pasien dengan COVID-19 ringan dan sedang.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,5 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 10,29 miliar selama 20 sesi terakhir.

Baca juga: Wall St beragam, S&P dan Nasdaq dapat dukungan emiten teknologi besar
Baca juga: Pasar saham Asia mengikuti Wall Street lebih tinggi, China "rebound"
Baca juga: Wall St berakhir naik, Dow catat kenaikan mingguan terbesar sejak Juni

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021