Untuk 2010 kita telah mengusulkan metode blok dalam pemasangan kamera dan waktu yang digunakan untuk kegiatan sensus selama setahun penuh atau 12 bulan
Pandeglang (ANTARA News) - Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang Provinsi Banten Agus Priambudi menjelaskan bahwa sensus Badak Jawa dilakukan setiap bulan.

"Kalau sebelumnya sensus dilakukan setahun sekali, sekarang dilaksanakan setiap bulan," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Selasa.

Kegiatan sensus, kata dia, dilakukan dengan cara pemasangan kamera pada lokasi yang sering dilewati binatang  katagori sangat dilindungi itu.

Menurut dia, kegiatan sensus yang dilaksanakan satu kali per tahun dirasa kurang maskimal, termasuk yang dilakukan pada 2010 dengan menggunakan kamera pengintai.

"Dari hasil penelitian hasil sensus 2010, gambar yang berhasil direkam oleh kamera itu, cuma enam individu atau ekor badak jawa yang terekam, maka sensus tersebut tidak berhasil," katanya.

Kegiatan sensus 2010 melibatkan 70 personel yang berasal dari Balai TNUK, Institut Pertanian Bogor (IPB), WWF, Yayasan Badak Indonesia dan masyarakat setempat.

Untuk mendukung sensus tersebut, menggunakan 60 unit kamera yang dipasang pada kawasan yang selama ini menjadi daerah lintasan badak serta kubangan tempat hewan itu berendam.

"Untuk 2010 kita telah mengusulkan metode blok dalam pemasangan kamera dan waktu yang digunakan untuk kegiatan sensus selama setahun penuh atau 12 bulan," katanya.

Kegiatan sensus badak jawa sudah dilakukan sejak 1962, namun yang menggunakan kamera baru kali ini, sebelumnya memakai sistem schenkel atau track count with strip method (menaksir jumlah populasi dan klasifikasi umur badak berdasarkan perhitungan jejak atau tapak kaki).

Dari hasil sensus yang dilakukan dengan metode schenkel selama 10 tahun, kata dia, didapatkan jumlah badak jawa berkisar 50-60 ekor.

Karena jumlah badak yang tidak mengalami penambahan dalam kurun waktu 10 tahun itu, menimbulkan keraguan terhadap akurasi sensus dengan sistem mencari jejak kaki tersebut, dan hasilnya juga kurang memuaskan.
(S031/B013)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011