"AGROS Wallet ini merupakan inovasi yang akan membantu semua kerabat, baik itu shipper, transporter, dan juga termasuk teman-teman driver," kata CFO AGROS Harmawan Sulistyo dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan layanan baru ini dapat menjadi solusi atas permasalahan industri logistik yang sering ditemukan di lapangan yaitu kerumitan sistem pemberian uang saku kepada supir.
Pada sistem konvensional, lanjut dia, perusahaan transporter harus repot dalam menyiapkan dokumen tanda terima dan memastikan memastikan uang saku diterima sesuai jumlahnya melalui cara pemberian langsung ke driver.
"Proses ini sering menimbulkan banyak masalah di lapangan dan dianggap kurang efisien," kata Harmawan.
Belum lagi, tambah dia, jika transporter masih harus menunggu pembayaran dari shipper untuk memproses distribusi logistiknya, yang masih sering dilakukan dengan cara manual dan makin panjang waktu yang dibutuhkan.
Untuk itu, layanan AGROS Wallet akan menghemat waktu dalam proses distribusi logistik sehingga shipper dapat lebih cepat mengirimkan dana ke transporter dengan lebih efisien.
Dengan demikian, proses pemberian uang saku dari transporter kepada driver juga dapat dilakukan lebih cepat dengan hanya melihat surat jalan digital yang telah disediakan dan secara nontunai melalui AGROS Wallet.
"Dengan AGROS Wallet akan banyak proses yang dapat diefisienkan. Tanpa harus repot-repot memakan waktu menemui langsung pihak lainnya untuk urusan pembayaran atau pemberian uang saku," kata Harmawan.
Selain itu, keunggulan lain layanan baru digital ini adalah adanya kerja sama dengan sebagian bank besar di Indonesia yang dapat memudahkan semua pihak untuk bertransaksi.
Baca juga: Pengusaha manfaatkan teknologi optimalkan layanan jasa logistik
Baca juga: KAI luncurkan layanan kurir dan logistik mulai 1 Januari 2021
Baca juga: Kemenkominfo gandeng Ritase untuk transformasi digital jasa logistik
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
