Para relawan harus menjadi tim terdepan
Nganjuk (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta daerah yang rawan banjir segera membentuk posko utamanya di setiap titik yang disiagakan serta memantau tanggul-tanggul sungai yang dianggap kritis serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di wilayah desa terpencil mengantisipasi dampak banjir.

"Koordinasi secara detail harus terus dilakukan dengan lintas sektor. Para relawan harus menjadi tim terdepan dalam mengantisipasi dari setiap bencana banjir yang tidak diinginkan," katanya saat memimpin apel siaga banjir di Bendungan Semantok, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Senin.

Gubernur Khofifah juga mengingatkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat termasuk di dalamnya OPD serta elemen strategis lainnya harus dilandasi dari keadaan geografis Indonesia yang berada dalam kawasan ring of fire, yang artinya daerah rawan terjadinya bencana.

Gubernur juga mengingatkan kepada seluruh jajaran dinas maupun OPD yang bertugas untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus mengantisipasi banjir melalui deteksi dini, pemetaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan utamanya dalam checking seluruh alat pompa, kondisi AKI, alat penerangan, hingga alat-alat berat sedetail mungkin.

"Mulai hari ini dicek seluruh alat, pastikan semua dalam kondisi bisa terpakai dan digunakan mengantisipasi Banjir di musim penghujan. Juga alat alat berat harus dipastikan bisa berfungsi dengan baik," kata dia.

Dalam kunjungannya ke Nganjuk, Gubernur Khofifah juga meninjau Pintu Air Margomulyo dengan luasan area 154 hektare di sekitar lokasi apel tersebut. Gubernur juga meninjau kegiatan bersih - bersih di area sekitar tanggul di posko pantau siaga banjir Bendung Margo Mulyo Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.

Baca juga: Gubernur Khofifah tinjau jembatan rusak akibat banjir di Magetan

Baca juga: Bronjong segera dipasang di titik rawan banjir Probolinggo


Dalam acara tersebut, Gubernur juga menyerahkan secara simbolis peralatan siaga banjir di antaranya Life Jacket yang diberikan kepada lima orang perwakilan dari Dinas PU SDA Provinsi Jatim, Kepala BBWS Brantas, Kalaksa BPBD Jatim, Kepala Dinsos Provinsi Jatim dan Direktur Jasa Tirta I.

Selain jaket keselamatan, Gubernur Khofifah juga memberikan bantuan sepeda motor sejumlah enam unit kepada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdaplop) Tagana Provinsi Jatim.

Juga terdapat bantuan masker sebanyak 5.000 buah untuk masyarakat yang secara simbolis diberikan kepada Pusdalop Tuban serta sebanyak 1.000 masker juga diberikan dalam bentuk bakti sosial bagi masyarakat sekitar Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.

Gubernur juga menyerahkan paket bahan pokok sebanyak 50 paket untuk KSB Siaga Semantok yang diserahkan kepada Ketua KSB Siaga Semantok.

Khofifah juga menyerahkan penghargaan kepada empat orang Tagana serta memberikan bantuan paket bahan pokok sebanyak 200 paket yang secara simbolis diberikan kepada lima orang penjaga pintu air dan lima orang masyarakat sekitar.

Peralatan lain yang juga disiapkan dalam misi siaga banjir ini adalah Shelf Loader dan excavator, Dump truck, fuso, pompa banjir, perahu karet, mobile pump, amphibi vehicle.

Selain itu, mobile toilet, mobile vacum, mobil tangki air, tandon air 2m3, tenda hujan 4x6 meter, mobil ambulans, booth air minum, mobile rescue, hingga communication mobile. Bahkan nampak di lokasi upacara, terdapat mobil edukasi penanganan banjir dan dapur umum yang disediakan.

Baca juga: Kepala BNPB: Peringatan dini penting hadapi bencana akibat La Nina

Baca juga: Gubernur Jatim minta daerah siaga hadapi La Nina



 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021