Jakarta (ANTARA) - Sekitar 50 warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur, mengungsi akibat banjir yang merendam permukiman di dua rukun warga, yaitu RW 03 dan 04 setelah hujan deras pada Senin sore.

Ketua RW 04, Irwan, mengatakan banjir setinggi 80 sentimeter yang melanda permukiman warga di kawasan Cipinang Melayu tersebut terjadi akibat luapan Kali Sunter sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Pemerintah genjot konstruksi sodetan Kali Ciliwung kurangi luapan air

"Air mulai naik tadi jam 4 sore, selain tadi hujan penyebab banjir karena ada kiriman air dari hulu," kata Irwan di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin.

Irwan menambahkan bahwa warga yang mengungsi berasal dari enam RT yang sementara ditampung di tenda pengungsian yang berada di kolong Tol Becakayu.

"Pengungsi dari RT 1, 2, 3, 4, 5 dan 7. Kalau hujan terus turun kemungkinan air terus naik. Warga yang mengungsi ini tinggal di bantaran kali yang rumahnya tidak di tingkat," ujar Irwan.

Baca juga: Pemprov DKI alokasikan Rp1 triliun untuk normalisasi sungai dan waduk

Irwan mengatakan saat ini proses evakuasi warga masih terus berlangsung oleh tim gabungan dari Damkar Jakarta Timur, dibantu oleh Basarnas dan pihak kepolisian.

Dia mengatakan apabila ketinggian air semakin tinggi, maka para warga akan diungsikan ke satu titik pengungsian yang berada di Universitas Borobudur.

"Sementara kita dirikan tenda untuk warga yang mengungsi. Tapi kalau air terus naik maka kemungkinan kita tempatkan di satu titik," tutur Irwan.

Baca juga: Gulkarmat Jaktim kerahkan mobil pompa sedot banjir di Cipinang Melayu

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021