Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna mengatakan kampusnya sebagai perguruan tinggi yang lahir dan berkembang di wilayah pertanian dan perkebunan terus berkomitmen memajukan bidang agroindustri Indonesia.

"Komitmen itu melalui upaya pengembangan transformasi industri pertanian melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang bermanfaat bagi kemakmuran umat manusia," katanya saat menjadi pemateri utama dalam ajang International Conference on Agricultural and life Sciences (ICALS) V 2021 yang digelar Fakultas Pertanian secara hybrid di Kampus Unej ​​​​​​, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Dosen Unej masuk daftar 58 ilmuwan paling berpengaruh di dunia

Menurutnya, komitmen itu ditunjukkan dengan rencana pengembangan agroindustri berbasis potensi fakultas yang dimiliki oleh Universitas Jember.

Sudah ada enam bidang yang dikembangkan, di antaranya agromedical oleh Fakultas Kedokteran, agronursing oleh Fakultas Keperawatan, dan agropharmacy oleh Fakultas Farmasi.

Ada juga bidang garapan yang lintas fakultas mengingat kajian mengenai agroindustri sangat luas, seperti agroindustrial technology, agrocoastal community dan biotechnology for agroindustrial.

"Sebagai contoh kawan-kawan di Fakultas Kedokteran mengembangkan kajian mengenai penanganan masalah kesehatan bagi masyarakat agroindustri, sementara kawan-kawan di Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian serta Fakultas Teknik menciptakan berbagai inovasi di bidang teknologi agroindutri," tuturnya.

Ia mengatakan pilihan Unej mengembangkan agroindustri mendapatkan dukungan penuh dari Kemendikbudristek, di antaranya ditunjukkan dengan pembangunan 14 fasilitas berupa laboratorium, kompleks agrotechnopark dan auditorium yang merupakan bantuan dari Islamic Development Bank (IsDB) dalam program 4 in 1.

"Pilihan pengembangan agroindustri itu sudah sesuai dengan visi dan misi kami, bahkan Unej sudah ditetapkan sebagai perguruan tinggi unggulan untuk bidang bioteknologi pertanian-perkebunan dan kesehatan sejak 2017," katanya.

Baca juga: Unej kerja sama dengan WSU Australia terkait penanganan COVID-19

Iwan menjelaskan bantuan dari IsDB baik berupa penyediaan fasilitas maupun pengembangan sumber daya manusia makin memantapkan pilihan pengembangan agroindustri yang dipilih oleh Unej.

Sementara Ketua Panitia ICALS V 2021, Didik Puji Restanto menjelaskan selain menghadirkan pemateri utama, panitia mengagendakan 219 peneliti, dosen dan mahasiswa yang akan menyampaikan presentasi dan mendiskusikan penelitiannnya.

"Mengingat masih dalam masa pandemi, kegiatan ICALS V 2021 dilaksanakan secara hibrid dengan cara luring terbatas dan daring," katanya.

Kegiatan ICALS V 2021 pada 3-4 November 2021, yakni pada hari pertama menghadirkan pemateri Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementan Gatut Sumbogodjati, Prof. Peng Zhang dari Shanghai Center for Cassava Biotechnology Tiongkok, dan Prof Alexander Flor dari University of Phillippines.

Baca juga: Hasil penelitian: Belajar daring mengubah karakter anak

Baca juga: Universitas Jember berencana buka Program Studi Magister HAM


Sementara di sesi kedua hadir Prof. Tri Agus Siswoyo dari Fakultas Pertanian Universitas Jember bersama Sebastien Cunnac dari Universite de Montpellier Prancis dan Prof. Thirumalaisamy P. Velavan dari Tubingen University Jerman.

ICALS adalah kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jember yang didukung penuh oleh Islamic Development Bank. Tema yang diambil dalam ICALS V 2021 adalah Accelerating Transformation in Industrial Agriculture Through Science Implementation.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021