Wasit Esra'a Al-Mobideen dan asisten wasit Islam Al-Abadi, Sabreen Al-Abadi, dan Haneen Murad menangani kemenangan Sahab 4-1 atas Al-Baqa'a pada babak final kompetisi.
"Pada awalnya, para pemain tersenyum di terowongan ketika kami pertama kali masuk karena seorang gadis memimpin, dan mereka terkejut dengan gagasan itu," ujar Al-Mobideen dikutip dari laman resmi Reuters, Kamis.
"Tapi begitu pertandingan dimulai, tidak ada lelucon dan semua orang menjadi serius," tambahnya.
Baca juga: Frappart jadi wasit wanita pertama di pertandingan Liga Champions
Asosiasi Sepak Bola Yordania ingin lebih banyak perempuan terlibat dalam olahraga ini dan Al-Mobideen pun bertekad membuat perbedaan.
"Memiliki pengaruh pada masyarakat adalah ambisi saya," ungkap Al-Mobideen.
"Penting untuk memberikan dampak positif pada masyarakat tempat saya tinggal. Ikut serta dalam liga profesional akan memberikan citra yang baik tentang wasit wanita.
“Saya dapat mengirimkan pesan bahwa wanita dapat bekerja di bidang apa pun," tegasnya.
Baca juga: Cerita Neta wasit perempuan Indonesia di Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Guru SD di Surabaya bagi pengalaman saat jadi wasit di Olimpiade Tokyo
Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021
