Perlu kolaborasi semua pihak memanfaatkan momentum pandemi untuk meningkatkan ekspor UMKM, termasuk ekspor produk halal
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim menyatakan perlunya membangun ekosistem penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan produk halal guna mengakselerasi pengembangan kedua sektor usaha tersebut.

Hal itu, lanjutnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat untuk mendongkrak ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pasar global mengingat saat ini baru 14 persen UMKM menembus pasar ekspor, walaupun secara jumlah sektor ini merupakan mayoritas pelaku usaha dalam perekonomian nasional.

Menurut dia, ada tiga prioritas utama untuk membangun ekosistem penguatan UMKM dan produk halal yakni peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan kualitas produk dan kemasan serta pemasaran global melalui online maupun offline.

"Perlu kolaborasi semua pihak memanfaatkan momentum pandemi untuk meningkatkan ekspor UMKM, termasuk ekspor produk halal," ujarnya.

Menurut dia, saat ini 23,9 persen UMKM masuk ke dalam platform digital,oleh karena itu pihaknya mendorong Asosiai Platform Digital Ekspor (PDExpor) dan market place lainnya lebih agresif memasarkan produk Indonesia ke pasar global, khususnya produk UMKM.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan sejumlah tantangan UMKM di tengah pademi COVID-19, salah satunya adalah kenaikan biaya logistik yang tinggi, yang mana biaya kontainer naik mencapai 400 persen.

Oleh karena itu saat Forum Group Discussion (FGD) Series bertajuk "Global Halal Hub: Peningkatan Kompetensi SDM dalam Mendorong UMKM yang Baik secara Kuantitas, Kualitas dan Kontinuitas untuk Ekspor", Menkop mengajak para pemangku bekerjasama untuk menekan biaya-biaya sehingga skala ekonominya kompetitif dan bersaing di pasar global.

Saat ini, lanjutnya, Kemenkop dan UKM sedang menyiapkan rumah produksi bersama, membangun warehouse di sejumlah negara tujuan ekspor di kawasan Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.

Selain itu melakukan marketing intelligence produk-produk yang dibutuhkan pasar global, serta ekosistem digital UMKM.

Sementara Plt Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita menyatakan pihaknya mengembangkan industri terpadu untuk mendorong industri kecil menengah berkembang dan bersaing.

Selain melalui rumah produksi bersama juga mengembangkan rumah desain dan kemasan terpadu, tambahnya, serta melakukan promosi industri kecil dan menengah di dalam dan luar negeri.

Baca juga: Stafsus Wapres sebut potensi ekspor UMKM dan produk halal besar
Baca juga: Teten: Pengembangan industri halal harus sejalan kebijakan pro UMKM
Baca juga: Wapres: UMKM halal perlu dukungan kuat untuk penuhi pasar ekspor

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021