Amsterdam (ANTARA) - Lima rumah sakit di provinsi Limburg, Belanda, pada Selasa meminta pemerintah mengambil langkah-langkah baru untuk menekan lonjakan kasus COVID-19.

Mereka mengaku tidak lagi memiliki ruang atau staf untuk mengurus lebih banyak pasien COVID-19.

Infeksi COVID-19 di Belanda, seperti di negara Eropa lainnya, mencapai rekor tertinggi meski tingkat vaksinasi orang dewasa mencapai sekitar 85 persen.

Pekan lalu pemerintah Perdana Menteri Mark Rutte mengumumkan sejumlah langkah baru untuk membendung penyebaran virus, dua bulan setelah menghapus aturan jarak sosial.

Langkah baru itu mencakup pemberlakuan kembali penggunaan masker di pertokoan dan perluasan penggunaan bukti vaksin "pas corona".

Kasus terus bertambah dan Institut Kesehatan Belanda (RIVM) akan merilis data infeksi baru pada Selasa yang kemungkinan menggeser rekor 12.997 kasus yang tercatat pada 20 Desember.

Baca juga: Infeksi baru COVID di Belanda sentuh angka tertinggi sejak Juli

"Kami sedang menuju bencana kesehatan dan kini seluruh sistem macet," kata lima rumah sakit itu dalam sepucuk surat kepada pemerintah Rutte.

"Kami yakin (rumah sakit) lainnya di Belanda akan segera menyusul kami."

Kelima rumah sakit itu mendesak langkah-langkah baru, termasuk segera memulai vaksinasi booster bagi lansia dan pasien yang rentan.

Pemerintah Rutte mengatakan akan memberikan dosis booster bagi lansia di atas 60 tahun minimal enam bulan setelah dosis terakhir.

Pemerintahnya bakal mengumumkan tentang apakah akan mengambil langkah baru pada konferensi pers Jumat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Belanda wajibkan pas corona mulai 25 September
Baca juga: Belanda akan longgarkan pembatasan COVID, berlakukan pas corona

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021