Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Majelis Adat Bamus Betawi Nuri Thaher menjadikan ziarah ke makam Mohammad Husni (MH) Thamrin di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, sebagai kegiatan rutin saat peringatan Hari Pahlawan pada 10 November.

Anies menekankan bahwa Pemprov DKI bersama Bamus Betawi perlu menjadikan ini sebagai tradisi baru yang rutin digelar setiap 10 November untuk memaknai perjuangan pahlawan kelahiran Jakarta tersebut.

Baca juga: Hari Pahlawan, Ariza harap gotong-royong perangi COVID-19 makin tinggi

"Kami bersama Bamus Betawi melakukan ziarah ke makam MH Thamrin. Kita mengenal MH Tamrin menjadi nama sebuah jalan paling utama di pusat Kota Jakarta. Insya Allah, ini akan jadi tradisi baru, bahwa setiap tanggal 10 November ada kegiatan ziarah di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, tempat Muhammad Husni Tamrin dimakamkan," ucap Anies dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Plt Waketum I Bamus Betawi Riano P Ahmad mengatakan aksi tabur bunga di hari penuh sejarah ini, merupakan wujud apresiasi dan menghargai jasa pahlawan tokoh Betawi yang berjasa besar terhadap masyarakat Jakarta, bangsa dan negara.

"Seperti pesan Pak Gubernur, ini akan menjadi tradisi rutin Bamus bersama Pemprov DKI yang akan kita jaga terus untuk mengenang jasa pahlawan nasional MH Thamrin," kata Riano, yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta ini.

Dalam ziarah yang digelar dalam rangka memeringati Hari Pahlawan Nasional pada tanggap 10 November ini, tampak juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemprov DKI dan pengurus teras Bamus Betawi, di antaranya Sekda DKI Marullah Mattali, Askesra Uus Kuswanto dan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi DKI Taufan Bakri.

Lalu, Walikota Jakpus Dhani Sukma, Wakil Ketua Majelis Adat Bamus Betawi KH Mahfudz Asirun, Waketum II Bamus Betawi Eki Pitung, Sekjen Bamus Betawi Syarif H, Panglima Laskar Adat Betawi Damin Sada, dan Ketua FPK Syamsul Zakaria.

Baca juga: Anies singgung ketimpangan hingga label pahlawan

Diketahui, Mohammad Husni (MH) Thamrin adalah politisi pada era Hindia Belanda kelahiran Batavia pada 16 Februari 1894, yang merupakan keturunan Belanda-Indonesia.

Thamrin keturunan darah Belanda dari sang ayah, sedangkan darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Betawi. Ayahnya bernama Tabri Thamrin adalah seorang wedana di bawah Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijk.

Setelah ia lulus dari Gymnasium Koning Willem III School te Batavia, ia mengambil beberapa jabatan dengan bekerja di perusahaan perkapalan, Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.

Saat berusia 25 tahun, Thamrin telah diangkat menjadi anggota Dewan Kota Betawi yang didirikan pada 1905. MH Thamrin telah berjuang untuk memperbaiki nasib penduduk dan Kota Betawi.

Hasilnya pun tampak saat pemerintah kolonial membuat kanal Ciliwung agar Jakarta tidak terkena banjir.

Baca juga: Pejuang literasi di gang-gang kecil

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021