Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana membangun rel kereta api sepanjang 560 kilometer  dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp7 triliun yang akan mengelilingi pulau Bali.

"Sekarang sedang dilakukan survei, dan kelayakannya oleh konsultan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Dalam waktu tiga bulan, akan keluar perencanaan, baik grand design dan anggarannya," kata Menteri Pariwisata dan Budaya Jero Wacik di Jakarta, Selasa.

Menurut Menteri, rencana pembangunan rel kereta api nantinya bisa menciptakan pemerataan dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemerintah akan mengajak investor lokal maupun asing untuk terlibat dalam pembangunan jalur kereta api tersebut.

"Belum keluar angkanya PT. KAI memperkirakan, untuk seluruh lingkaran pulau Bali dengan stasiunnya, diperkirakan sebesar Rp7 triliun. Banyak investor swasta dan asing yang mau berinvestasi untuk membangun rel sepanjang 560 kilometer itu," kata Jero.

Tujuan utama pembangunan rel kereta api yang mengelilingi Pulau Bali adalah untuk peningkatan wisatawan dan sumber ekonomi kepariwisataan di Bali Utara dan Bali Selatan.

"Politic will adalah pemerataan pembangunan karena di Bali Selatan menumpuk, hotel, turis, masyarakat penuh di Bali Selatan, bandara juga sudah kecil sementara orang atau turis ke Bali terus meningkat. Dengan dibangunnya rel tersebut, maka kita menciptakan pemertaan itu di Pulau Bali. Sehingga tumbuh sumber ekonomi pariwisata baru di Bali Utara sehingga baik Bali Selatan maupun Utara hidup," ungkapnya.

Ia berharap, pembangunan rel tersebut bisa tuntas sebelum 2014, pada akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kalaupun tidak, setengahnya bisa selesai tahun 2014.

"Kalau bisa tahun 2014 itu selesai pembangunan rel setengah dari sekeliling Pulau Bali. Akhir pemerintahan ini separuh jalan kereta api sudah jadi, setengah lingkaran sudah tercapai," harap dia.

Pembangunan rel kereta api itu juga diharapkan bisa menghidupkan pariwisata Indonesia yang dimulai dari Bali.

"Kita juga akan lebih mudah mengemas turis yang datang dari luar negeri untuk datang ke Indonesia dengan mulai datang ke Bali," tambah dia.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011