Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang melemah pada perdagangan sesi pagi Kamis, dengan saham-saham siklikal dan perusahaan minyak memimpin kerugian, setelah reli Wall Street mereda di tengah kekhawatiran tentang inflasi.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 0,69 persen menjadi diperdagangkan di 29.484,82 poin pada pukul 02.05 GMT, sementara Topix yang lebih luas turun 0,44 persen menjadi diperdagangkan di 2.029,37 poin.

Kemunduran terjadi setelah saham-saham AS berakhir lebih rendah semalam, dibatasi oleh kekhawatiran Federal Reserve AS mungkin akan menaikkan suku bunga lebih agresif di masa depan untuk menjinakkan inflasi.

Baca juga: Saham Jepang berakhir lebih rendah, indeks Nikkei jatuh 0,40 persen

Berbagai sektor berada di bawah air, dengan hanya empat dari 33 sub-indeks industri Bursa Efek Tokyo yang naik.

Saham-saham siklikal seperti pelayaran dan pembuat baja termasuk di antara yang mengalami kerugian terbesar.

Indeks transportasi laut TSE kehilangan 5,0 persen, dengan Kawasaki Kisen tenggelam 7,3 persen dan Nippon Yusen anjlok 5,2 persen.

Baca juga: Saham Jepang jatuh terseret kekhawatiran kenaikan biaya, pelemahan yen

Pembuat baja merosot 1,4 persen, dengan pemimpin industri Nippon Steel kehilangan 2,3 persen.

Eisai terpuruk 7,4 persen setelah panel Badan Obat Eropa memberikan suara menentang persetujuan obat Alzheimer yang dikembangkan oleh pembuat obat Jepang bersama Biogen Inc.

Saham-saham terkait minyak juga terpukul karena harga minyak mentah turun setelah laporan Reuters bahwa Amerika Serikat meminta konsumen minyak utama seperti China dan Jepang untuk mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak yang terkoordinasi.

Di sisi lain, beberapa saham teknologi mempertahankan kekuatannya menyusul pendapatan yang kuat dari Nvidia dengan Keyence naik 1,7 persen dan Murata Manufacturing naik 1,4 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021