Karena kalau hanya menanam tapi perekonomian masyarakat tidak disentuh, itu tanamannya bisa ditebang lagi,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia Mahawan Karuniasa mengatakan bahwa ekosistem mangrove yang rusak perlu direhabilitasi dengan memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

"Karena itu, saat kita ingin mengembalikan ekosistem mangrove pada saat yang bersamaan kita harus mengembangkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Karena kalau hanya menanam tapi perekonomian masyarakat tidak disentuh, itu tanamannya bisa ditebang lagi," katanya dalam diskusi daring bertajuk "Satu Juta Mangrove untuk Kehidupan" yang diikuti  di Jakarta, Kamis.

Sembari melakukan rehabilitasi dengan penanaman kembali, katanya, masyarakat di kawasan mangrove dapat diedukasi mengenai bagaimana mengelola mangrove agar menjadi produk bernilai tambah seperti sirup.

Di samping itu, ia memandang sebetulnya tidak masalah sebagian kawasan mangrove dialihfungsikan, selama tetap memperhatikan keberlanjutannya.

"Jadi jangan menebang lebih cepat dari pertumbuhannya kembali. Jadi boleh untuk arang, untuk tambak, untuk garam dan lain sebagainya, tapi jangan melampaui daya dukungnya," katanya.

Menurut dia terkadang masyarakat juga hanya memperhatikan potensi keuntungan dari alih fungsi kawasan mangrove, tanpa memperhitungkan kerugiannya. Menurut Mahawan, alih fungsi kawasan mangrove dapat mengurangi jumlah ikan yang ditangkap oleh nelayan.

"Mangrove itu tempat ikan-ikan beranak banyak sehingga jauh dari predator, tidak termakan anaknya. Kalau mangrove itu hilang, pendapatan nelayan juga terganggu karena jumlah ikan bisa berkurang," katanya.

Di samping itu, kehilangan kawasan mangrove juga dapat berdampak lebih besar terhadap lingkungan alam secara keseluruhan. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian terbaru, mangrove menyerap emisi karbon dioksida hingga lima kali lebih banyak dibandingkan tanaman lain.

"Suhu bumi pun bisa naik sampai 1,5 derajat lebih karena gas penyebab rumah kaca tidak terserap mangrove. Akhirnya berbagai bencana seperti banjir makin sering terjadi," demikian Mahawan Karuniasa .

Baca juga: Pakar: Pengelolaan pesisir perlu jaga alam dan pemberdayaan warga

Baca juga: KLHK: Indonesia perlu rehabilitasi 701 ribu hektare kawasan mangrove

Baca juga: BRGM perbanyak Desa Peduli Mangrove dorong rehabilitasi mangrove

Baca juga: KLHK: Masyarakat ujung tombak keberhasilan rehabilitasi mangrove

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021