Jakarta (ANTARA) - Para istri duta besar dari negara-negara sahabat mempromosikan batik dan tenun di Islamabad dengan mengikuti acara peragaan busana (fashion show).

Pameran produk batik dan tenun diselenggarakan di hadapan 50 tamu undangan yang terdiri atas istri kepala perwakilan asing, organisasi internasional dan pimpinan Pakistan Foreign Office Women's Association (PFOWA) dan sahabat Indonesia di Islamabad pada Kamis (18/11).

Acara tersebut dilaksanakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) bekerjasama dengan KBRI Islamabad dan perusahaan Batik Indonesia, Alleira, demikian menurut keterangan dari KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ketua DWP KBRI Islamabad, Irina Adam, mengatakan batik dan tenun adalah warisan budaya yang mendapatkan popularitas pada industri mode di seluruh dunia.

Wastra (seni tekstil, batik dan tenun) juga merupakan peninggalan nenek moyang yang menjadi aset budaya dan memiliki peran sosial yang vital di Indonesia karena setiap lembar wastra memiliki keunikan tersendiri dan cerita.

Kegiatan promosi ini dilaksanakan seiring dengan pelonggaran akibat pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Pakistan.

Para istri kepala perwakilan asing sangat antusias mengikuti acara fashion show. Berbagai macam pameran batik dan wastra nusantara dari berbagai daerah di Indonesia juga digelar dan dipajang untuk menunjukkan kekayaan seni tekstil, batik dan tenun nusantara.

Irina Adam mengharapkan pameran ini dapat menginspirasi para undangan untuk mempelajari tentang corak batik dan tenun Indonesia.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tinginya kepada para undangan khususnya para istri duta besar yang turut berpartisipasi dan mendukung acara fashion show,” ujar istri Dubes RI Islamabad ini.

Acara dihadiri tamu kehormatan, Mehwish Sohail, President PFOWA yang juga istri dari Sekjen Kemenlu Pakistan.

Dalam sambutannya, Sohai mengatakan sangat terhormat menjadi bagian dari peragaan busana ini.

“Peragaan busana batik sangat indah dan kami sungguh menikmatinya. Kami kagum melihat istri para duta besar tampil sebagai peragawati dan menurut saya batik adalah kain yang sangat berkelas. Kami juga menyukainya makanan Indonesia yang luar biasa,” kata dia.

Kayna Shore menyambut baik undangan pagelaran busana dan sekaligus belajar cara membatik dan melihat beragam jenis batik Indonesia.

“Peragaan busana yang benar-benar menakjubkan. Kami melihat teman-teman kami di atas catwalk mengenakan pakaian yang sangat tradisional dan sangat modern. Sekarang saya tidak sabar untuk menemukan butik di Islamabad. Setelah peragaan busana kami menikmati beberapa makanan Indonesia yang fantastis,” ujar Istri Dubes Australia ini.

Fashion show yang dipandu master ceremony Dina Shahabudin ini juga memperoleh sambutan meriah dari para undangan. Hal ini mengingat para model peragawati adalah para istri duta besar dari negara-negara sahabat antara lain Zhanna Assanova dari Kazakhstan, Irena (Ceko), Reema (Bangladesh), Henriette (Belanda), Pornrat Krachaiwong (Thailand) yang didampingi model senior dari Indonesia, Miyra Mathilda dan Yanti Budi.

Acara yang melibatkan para istri duta besar ini merupakan pertama kalinya diadakan sehingga menjadikan suasana pagelaran busana menjadi seru dan meriah.

Beberapa istri duta besar juga bahkan memamerkan batik milik mereka sendiri pada acara tersebut yang dilanjutkan dengan promosi kuliner Nusantara yang menyajikan makanan seperti sate, lontong, bakso, rempeyek, kue kue tradisional dan lainnya.

Baca juga: KBRI gelar malam apresiasi untuk pengusaha Pakistan
Baca juga: Promosikan batik, KBRI Islamabad gelar pameran di Pakistan
Baca juga: KBRI Islamabad gencarkan promosi produk Indonesia


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021