Jakarta (ANTARA) - Para penyelam dan warga Belgia mengaku tidak sabar lagi untuk kembali berkunjung dan menyelam di laut Indonesia, kata Kedutaan Besar RI di Brussels, Sabtu, mengutip komunitas selam dan operator wisata di negara itu.

Hal itu diungkapkan dalam acara Indonesia Evening, di Brussel, Kamis, yang dihadiri oleh sekitar 40 penyelam dari berbagai daerah di Wallonia dan Flanders, Kamis. Belgia memiliki sedikitnya 20.000 penyelam.

“Pandemi yang berlarut ini menjadikan hobi menyelam yang kami sukai belum dapat terlaksana meski sudah di penghujung tahun 2021”, kata perwakilan komunitas selam.

Menanggapi hal itu, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Belgia Sulaiman Syarif membenarkan bahwa Belgia belum masuk daftar negara yang dapat berkunjung ke Indonesia untuk berwisata di Bali dan Batam yang diumumkan Oktober lalu.

“Penentuan negara-negara yang dapat berkunjung ke Bali dan Batam untuk tujuan wisata sepenuhnya berdasarkan kondisi epidemiologis negara tersebut. Jika kondisi di Belgia membaik, maka sangat dimungkinkan Belgia masuk sebagai negara yang dapat berkunjung ke Indonesia”, kata Sulaiman dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Namun, kondisi itu tidak menyurutkan antusiasme para penyelam dan operator wisata setempat untuk lebih mengenal Indonesia, khususnya destinasi-destinasi selam Indonesia yang sudah terkenal seperti Bunaken, Raja Ampat, Wakatobi, Karimun Jawa, dan lain-lain.

Baca juga: Belgia perketat pembatasan COVID-19 di tengah lonjakan kasus

Christin Dubois dari Blue Green Adventures, yang juga seorang penyelam, menjelaskan destinasi-destinasi selam di Indonesia secara detail, termasuk kelebihannya, akomodasi, serta tempat penyewaan perahu dan perlengkapan selam.

Indonesia Evening, yang bertujuan untuk mempersiapkan calon wisatawan Belgia ke Indonesia, diramaikan oleh tarian tradisional Rantak dan sajian berbagai makanan khas Indonesia.

Acara itu digelar oleh KBRI Brussel bersama operator tur wisata menyelam Blue Green Adventures, organisasi dan sekolah kegiatan bawah laut LIFRAS, NELOS, dan juga CMAS Europe.

Berbeda dengan Belgia yang belum dapat masuk ke Indonesia, Uni Eropa mengumumkan pada 18 November 2021 lalu bahwa Indonesia ditambahkan ke dalam daftar negara yang bisa berkunjung ke Eropa (white list) bersama 18 negara lainnya.

Masuknya Indonesia didasarkan pada perkembangan positif tentang kondisi epidemiologis di dalam negeri.

Sebelumnya, perjalanan WNI ke wilayah Uni Eropa hanya dimungkinkan untuk alasan-alasan penting saja.

Kondisi pandemi COVID-19 di Belgia dan di Eropa saat ini terus memburuk. Para pakar bahkan menyebutkan bahwa Eropa telah memasuki gelombang keempat.

Baca juga: Belgia perketat upaya pencegahan flu burung
Baca juga: Kasus rawat inap COVID-19 di Belgia melonjak lagi


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021