perempuan wirausaha harus membuat perencanaan yang matang, mencakup analisis pasar, analisis kompetitor, keunikan produk yang dihasilkan, analisis tim dan sebagainya.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Ristek, Wikan Sakarinto mengatakan bahwa banyak peluang usaha yang dapat dijalankan para perempuan yang ingin merintis usaha.

"Peluang bisnis itu banyak sekali," kata Wikan Sakarinto dalam acara Webinar Kewirausahaan: Peran Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga, Pekerja dan Pebisnis yang diikuti di Jakarta, Senin.

Sebelum menjalankan suatu usaha, perempuan wirausaha harus membuat perencanaan yang matang, mencakup analisis pasar, analisis kompetitor, keunikan produk yang dihasilkan, analisis tim dan sebagainya.

Wikan meminta para perempuan agar cerdas dalam mencari peluang usaha.

"Mau jadi youtuber, konten kreator itu sudah luar biasa sekali. Platform itu sekarang luar biasa sehingga setiap zaman ada tantangan, tapi setiap zaman ada peluang," katanya.

Pihaknya pun mengingatkan agar para perempuan memiliki sikap pantang menyerah dalam menjalankan usahanya.
Baca juga: KKP: Pelatihan diversifikasi usaha nelayan demi pengarusutamaan gender
Baca juga: KPPPA ajak kolaborasi majukan usaha kecil yang libatkan perempuan


"Gagal 11 kali, bangkit yang ke-12 kalinya atau gagal 20 kali bangkit ke-21 kalinya," katanya.

Menurut dia, softskills dan karakter akan menentukan keberhasilan dalam berwirausaha.

Dijelaskannya, softskills dan karakter seseorang dalam berwirausaha semakin terbentuk bila tidak takut gagal dan tidak takut memulai.

"Itu memang pembelajaran kehidupan. Hanya bisa dilakukan kalau kita mencoba. Kita bisa berhasil kalau kita sudah beberapa kali gagal. Belajar dari kegagalan," kata Wikan.

Lebih jauh menurut dia, softskills dan karakter dalam berwirausaha adalah pembelajaran seumur hidup.

"Kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, karakter pantang menyerah, karakter berani mencoba meskipun gagal. Lebih baik berani daripada tidak berani mencoba apapun dan kita enggak tahu (akan) gagal atau berhasil. Karakter belajar mandiri sepanjang hayat itu adalah softskill dan karakter yang membedakan antara pebisnis sukses dan tidak," tuturnya.

Sementara kemampuan teknis dalam membangun usaha dapat dipelajari dengan cepat.
Baca juga: KPPPA sebut perempuan pelaku usaha harus melek teknologi

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021