Saya berharap orang-orang tertentu dapat menghentikan membesar-besarkan dengan jahat, apalagi politisasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian luar negeri China mengatakan "orang-orang tertentu" harus menghentikan "membesar-besarkan dengan jahat" dan "mempolitisasi" masalah Peng Shuai, karena pemerintah dan organisasi asing terus mengajukan pertanyaan seputar kondisi bintang tenis tersebut.

Keberadaan Peng, mantan petenis nomor satu dunia untuk nomor ganda, menjadi perhatian internasional selama hampir tiga pekan setelah dia mengunggah pesan di media sosial yang menyebut bahwa mantan wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Dia muncul secara publik di Beijing, Sabtu, dan melakukan panggilan video dengan presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, Minggu, tetapi asosiasi tenis perempuan (WTA) mengatakan bahwa hal itu tidak mengurangi kekhawatiran tentang kondisi Peng.

Peneliti Amnesti Internasional China, Alkan Akad, juga mengatakan kepada Reuters bahwa panggilan video itu tidak banyak meredakan kekhawatiran atas kondisi Peng, dan bahwa IOC memasuki "wilayah berbahaya."

"Ini bukan masalah diplomatik," kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian dalam konferensi pers reguler, Selasa, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan bahwa Amnesty memiliki pandangan "anti-China."

"Saya yakin semua orang melihat dia baru-baru ini menghadiri beberapa kegiatan publik dan juga melakukan panggilan video dengan Presiden IOC Bach. Saya berharap orang-orang tertentu dapat menghentikan membesar-besarkan dengan jahat, apalagi politisasi," kata Zhao.

Pada 2 November, Peng memposting di media sosial China bahwa Zhang telah memaksanya melakukan hubungan seks dan mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka. Postingan itu segera dihapus tak lama setelah diunggah.

Baik Zhang maupun pemerintah China tidak mengomentari tuduhan Peng. Topik tersebut telah diblokir dari diskusi di internet China yang sangat disensor.

Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan banyak bintang tenis, termasuk Naomi Osaka, Serena Williams dan Billie Jean King semuanya menyatakan keprihatinan atas Peng, yang merupakan mantan atlet Olimpiade.

Isu tersebut terjadi saat Beijing sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang. Kelompok hak asasi global telah menyerukan boikot Olimpiade dikarenakan catatan hak asasi manusia China yang dinilai buruk.

Baca juga: Peng Shuai menguak upaya keras China mengendalikan narasi publik
Baca juga: Peng Shuai hadiri aktivitas publik, kata kementerian luar negeri China
Baca juga: Video call dengan Presiden IOC, Peng Shuai mengaku aman dan sehat

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021