Wina (ANTARA) - Kepala pengawas atom PBB (IAEA) Rafael Grossi mengatakan kepada Dewan Gubernur lembaganya pada Rabu bahwa negosiasi yang dia lakukan di Teheran minggu ini mengenai program nuklir Iran terbukti tidak menyelesaikan masalah.

Grossi kembali dari Teheran pada Selasa (23/11)  setelah bertemu dengan kepala Organisasi Energi Atom Iran dan menteri luar negeri Iran.

Pertemuan itu dilakukan saat Grossi berusaha mencapai kesepakatan dengan Iran untuk memasang kembali empat kamera IAEA di pabrik bagian sentrifugal yang menjadi sasaran sabotase.

Tetapi, dia tampaknya kembali dari negara itu tanpa kemajuan dengan meninggalkan problem dalam hubungan antara Iran dan Barat beberapa hari sebelum pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington.

Iran dan Amerika Serikat akan melanjutkan pembicaraan tak langsung pada Senin (29/11) dalam rangka menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang berantakan.

"Terlepas dari upaya terbaik saya, negosiasi dan pertimbangan ekstensif ini untuk mengatasi masalah perlindungan luar biasa Iran, yang diperinci dalam dua laporan, terbukti tidak menyelesaikan masalah," kata Grossi kepada Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara pada awal pertemuan triwulanannya, menurut teks pidato yang dikirimkan kepada wartawan.

Dia merujuk pada laporan yang baru-baru ini dikeluarkan oleh IAEA.

Baca juga: Perundingan kesepakatan nuklir Iran dimulai lagi 29 November

Kebuntuan atas pabrik Karaj yang membuat suku cadang untuk sentrifugal canggih, mesin yang memperkaya uranium, adalah satu dari beberapa masalah yang telah memperburuk hubungan antara Iran dan IAEA. 

Masalah itu juga membuat marah negara-negara Barat, yang mengatakan Teheran harus mundur.

IAEA juga menginginkan jawaban dari Iran tentang asal usul partikel uranium, yang ditemukan di beberapa lokasi yang tampaknya tua tetapi tidak diumumkan.

IAEA juga telah mengatakan kepada negara-negara anggotanya bahwa Iran terus menganggap para pengawasnya melakukan "pencarian secara berlebihan, yang mengakibatkan mereka merasa terintimidasi" selama pemeriksaan keamanan.

Amerika Serikat dan sekutu Eropanya biasanya akan menekan Iran pada masalah-masalah itu dengan mencoba mengeluarkan resolusi menentang Iran pada pertemuan triwulanan.

Namun, dengan pembicaraan yang lebih luas mengenai kesepakatan 2015 yang akan dilanjutkan pada Senin setelah jeda lima bulan, para diplomat mengatakan tidak mungkin ada upaya mengeluarkan resolusi semacam itu karena takut membahayakan pembicaraan itu.

Sumber: Reuters

Baca juga: IAEA: Kesepakatan dengan Iran buka peluang pembicaraan baru nuklir

Baca juga: Iran salahkan AS karena jeda dalam pembicaraan nuklir


​​​​​​​

Iran tidak ingin ada perang di kawasan Timur Tengah

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021