Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat masih melaksanakan tes COVID-19 secara acak di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas dalam upaya mencegah munculnya klaster penularan virus corona di lingkungan satuan pendidikan.

"Hingga saat ini kami masih melakukan tes swab antigen secara acak di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM (pembelajaran tatap muka) terbatas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti di Cikarang, Jumat.

"Kemarin kami menyelenggarakan tes usap antigen di SMPN 1 Tarumajaya. Sebanyak 272 pelajar mengikuti tes antigen tersebut. Hasilnya, negatif semua," katanya.

Ia mengatakan bahwa belum ada klaster penularan COVID-19 yang muncul di lingkungan sekolah di Kabupaten Bekasi selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas.

Dinas Kesehatan, ia melanjutkan, melakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala untuk mencegah terjadinya penularan virus corona selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan bahwa pemerintah daerah mengoptimalkan upaya pelacakan kasus COVID-19 selagi menunggu aturan baru mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 semasa libur Natal dan Tahun Baru.

"Kalau sudah ada aturan resmi di level 3 seluruh Indonesia, baru kita buat turunan aturannya. Jadi untuk sekarang ini kita gencarkan tracking (pelacakan kasus) dan vaksinasi," katanya.

"Tracking juga kita lakukan di kalangan pelajar. Ini juga bagian dari persiapan kita menghadapi libur Natal dan Tahun Baru," ia menambahkan.

Menurut Masrikoh, penularan COVID-19 di Kabupaten Bekasi hingga saat ini masih terkendali.

"Secara umum tidak ada kasus, masih relatif aman terkendali. Kasus harian sudah jarang terjadi," katanya.

Menurut data pemerintah kabupaten pada Kamis (25/11), angka kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi tidak bertambah sejak 19 Oktober 2021.

Jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi sejak awal pandemi sampai sekarang tercatat total 51.363 kasus dengan penderita yang sudah sembuh sebanyak 50.790 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 543 orang.

Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tercatat tinggal 30 kasus. 

Masrikoh mengimbau warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski saat ini status PPKM Kabupaten Bekasi sudah di level 1.

"Walaupun Kabupaten Bekasi berada di level 1 tapi COVID-19 belum berakhir. Dengan prokes kita akan selalu terjaga dan jangan lupa lakukan vaksinasi bagi masyarakat yang belum," kata dia.

Baca juga:
Bekasi siagakan fasilitas isolasi antisipasi gelombang tiga COVID-19
Kabupaten Bekasi terapkan PPKM level 1

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021