Berlin (ANTARA) - Dugaan kasus COVID-19 varian Omicron muncul di Jerman setelah mutasi ditemukan pada salah satu penumpang yang tiba dari Afrika Selatan, demikian menurut Menteri Sosial Negara Bagian Hesee, Kai Klose, pada Sabtu.

"Tadi malam sejumlah mutasi jenis Omicron ditemukan pada seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan," katanya.

Bandara Frankfurt yang menjadi titik pusat terbesar di Jerman sekaligus salah satu bandara paling ramai di Eropa, berada di Hesse.

Ia menambahkan, pengurutan varian secara menyeluruh sedang dilakukan dan bahwa orang tersebut kini menjalani isolasi. Klose meminta semua orang yang bepergian dari Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir agar membatasi kontak dan melakukan tes.

Varian Omicron ditemukan pada saat Jerman dan banyak negara Eropa lainnya sedang bergulat dengan lonjakan kasus COVID-19.

Jerman mencatat 67.125 kasus baru pada Sabtu, menurut Institut Robert Koch untuk penyakit menular. Lebih dari 100.000 orang di Jerman meninggal karena COVID-19, katanya.

Jerman menetapkan Afrika Selatan sebagai area varian virus, yang artinya bahwa maskapai hanya diizinkan mengangkut warga Jerman pulang dari Afrika Selatan, kata seorang sumber kepada Reuters, Jumat.

Orang-orang yang sudah divaksin COVID-19 pun juga harus menjalani karantina selama 14 hari.

Sebelumnya pejabat kesehatan Belanda mengatakan telah menemukan 61 kasus COVID-19 di antara penumpang yang berangkat dari Afrika Selatan pada Jumat. Pihaknya juga sedang berupaya untuk menentukan adakah yang terinfeksi varian Omicron.

Sumber: Reuters
Baca juga: Thailand larang masuk pelancong dari delapan negara Afrika
Baca juga: Pakar China yakin vaksinasi COVID-19 mampu atasi Omicron
​​​​​​​
Baca juga: WHO namai varian baru COVID Afsel omicron, yang diwaspadai

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021