Garut (ANTARA) - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menggalang dana untuk membantu meringankan beban masyarakat yang menjadi korban bencana banjir bandang di kabupaten setempat.

Aksi sosial ASN itu dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di lapangan Sekretariat Daerah Pemkab Garut, Senin.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan sebagai pelayan masyarakat harus menunjukkan kepedulian terhadap sesama, salah satunya dengan menyisihkan sebagian harta untuk membantu warga Garut yang terdampak banjir bandang.

Baca juga: Wagub Jabar: Banjir di Garut diduga karena resapan air terganggu

"ASN di Kabupaten Garut harus memberikan bantuan dan kontribusi yang besar kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan," kata Helmi.

Ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Garut untuk berdoa bersama agar mereka yang terdampak bencana alam selalu sehat dan tabah menghadapi musibah tersebut.

Helmi berharap bencana banjir bandang tidak terjadi lagi di Garut. Untuk itu semua elemen masyarakat termasuk ASN bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyebabkan banjir.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi hujan dengan intensitas tinggi, apalagi banjir, tidak lupa kepada masyarakat agar harus menjaga kebersihan guna mengurangi bencana," katanya.

Helmi menyampaikan terima kasih bagi ASN yang sudah memberikan sumbangan untuk membantu korban bencana alam di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, Kabupaten Garut.

Selain bantuan dari Korpri, kata dia, pemerintah daerah sudah menyalurkan bantuan sembako maupun kebutuhan lainnya untuk korban terdampak banjir di Sukawening dan Karangtengah.

Baca juga: Jabar tetapkan status tanggap darurat bencana banjir di Garut

Baca juga: Basarnas terjunkan tim siaga bantu warga di lokasi banjir Garut


Ia menyampaikan Pemkab Garut sudah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari untuk penanganan bencana banjir di dua kecamatan itu.

Banjir yang terjadi setelah hujan deras itu merendam 190 rumah warga di Kecamatan Karangtengah dan 112 rumah di Kecamatan Sukawening, serta satu unit rumah hanyut terbawa arus banjir.

Banjir tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, namun sebagian warga yang berada di dekat dengan aliran sungai harus mengungsi untuk menghindari bahaya banjir susulan.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021